Top Gainers-Losers

TAYS Terbang 25%, AMMS Masih Boncos Terus

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
21 September 2022 06:35
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa (20/9/2022) kemarin.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik tipis 0,02% ke posisi 7.196,95. IHSG masih mendekati zona psikologis 7.200 kemarin.

Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka menguat di posisi 7.195,57. Selang beberapa menit setelah dibuka, IHSG sempat melesat dan menyentuh level tertinggi hariannya di 7.252,19.

Namun setelah menyentuh zona tertinggi hariannya, IHSG langsung berbalik arah. Sekitar pukul 10:30 WIB, IHSG sempat menyentuh zona merah tipis dan cenderung sideways di level pembukaan hingga akhir perdagangan sesi I.

Kemudian pada perdagangan sesi II, IHSG kembali mencoba untuk bangkit, meski tak berhasil menyentuh zona tertinggi hariannya. Namun pada akhir perdagangan sesi kedua, IHSG terpaksa berakhir hanya dengan naik tipis-tipis saja.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 32 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 203 saham terapresiasi, 328 saham terdepresiasi, dan 165 saham lainnya stagnan.

Investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 241,26 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 219,22 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 22,04 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Saat IHSG ditutup menguat tipis, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Selasa kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten produsen makanan ringan dengan brand Tays Bakers yakni PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) memimpin deretan top gainers kemarin. Saham TAYS ditutup melejit 25% ke posisi harga Rp 350/saham.

Nilai transaksi saham TAYS pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp 8,88 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 26,32 juta lembar saham. Namun, investor asing melepas saham TAYS sebesar Rp 6,8 juta di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 12 September hingga kemarin, saham TAYS hanya mencatatkan koreksi sekali saja, sedangkan sisanya menguat yakni sebanyak 6 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham TAYS melesat hingga 24,11% dan dalam sebulan terakhir, saham TAYS juga melejit 60,55%.

Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham TAYS. Namun jika melihat laporan kinerja keuangan sepanjang semester I-2022 ini, TAYS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,8 miliar atau naik hingga 330% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 419,56 juta.

Sebagai informasi, TAYS merupakan perusahaan yang melantai di BEI pada 6 Desember 2021. Berdiri pada tahun 1998, perseroan bergerak dalam bidang usaha industri makanan ringan seperti biskuit, coklat, dan permen serta perdagangan impor dan ekspor.

Adapun varian Tays Bakers yang dijual oleh perseroan yakni Krakenz, Miniro, Tricks Crisps, Nitchi Wafer Stick, Chizku, Tiles Potato Crackers, 5 Potato Crisps, Nitchi Paste, Nitchi Sprinkle, Doomoe Corn, Doomoe Long, Wasuka, dan Wasuka Mini.

Saat IHSG naik tipis, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau yakni PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) hingga kemarin masih memimpin jajaran top losers, di mana saham AMMS memimpin jajaran top losers selama empat hari beruntun.

Saham AMMS ditutup ambruk 9,68% ke posisi harga Rp 168/saham. Nilai transaksi saham AMMS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 55,68 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 331.400 lembar saham.

Menurut data perdagangan, sejak 12 September hingga kemarin, saham AMMS mencatatkan pelemahan sebanyak 4 kali dan menguat sebanyak 3 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham AMMS terpantau ambrol 26,96%. Namun dalam sebulan terakhir, saham AMMS masih melonjak hingga 58,49%.

Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Namun investor yang masih cenderung melepas saham AMMS menilai bahwa harga saham AMMS yang sudah naik berhari-hari membuat mereka merealisasikan keuntungannya.

Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.

AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.

Sekadar informasi, dalam prospektusnya, Agung Menjangan Mas berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.

Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular