
TAYS Terbang 25%, AMMS Masih Boncos Terus

Saat IHSG naik tipis, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.
![]() |
Saham emiten jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau yakni PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) hingga kemarin masih memimpin jajaran top losers, di mana saham AMMS memimpin jajaran top losers selama empat hari beruntun.
Saham AMMS ditutup ambruk 9,68% ke posisi harga Rp 168/saham. Nilai transaksi saham AMMS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 55,68 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 331.400 lembar saham.
Menurut data perdagangan, sejak 12 September hingga kemarin, saham AMMS mencatatkan pelemahan sebanyak 4 kali dan menguat sebanyak 3 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham AMMS terpantau ambrol 26,96%. Namun dalam sebulan terakhir, saham AMMS masih melonjak hingga 58,49%.
Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Namun investor yang masih cenderung melepas saham AMMS menilai bahwa harga saham AMMS yang sudah naik berhari-hari membuat mereka merealisasikan keuntungannya.
Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.
AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.
Sekadar informasi, dalam prospektusnya, Agung Menjangan Mas berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.
Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]