Analisis Teknikal

Alert! 2 Hari Gitu-gitu Aja, Waspada IHSG Longsor Hari Ini

Putra, CNBC Indonesia
21 September 2022 06:15
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam dua hari perdagangan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang selalu ditutup di zona hijau. Namun IHSG tak menunjukkan pergerakan berarti.

IHSG ditutup nyaris flat kemarin (20/9). Indeks saham acuan nasional tersebut menguat tipis 0,02% dan berakhir di 7.196.95. IHSG tetap berada di bawah level psikologis 7.200 sejak mengalami koreksi tajam akhir pekan lalu.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga aset berisiko domestik ini masih dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter The Fed dan Bank Indonesia (BI).

Baik The Fed maupun BI dalam dua hari ini akan mengadakan rapat untuk menetapkan suku bunga acuan. The Fed diperkirakan bakal kembali mengerek suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps).

Sementara itu dari dalam negeri BI diperkirakan juga akan ikut menaikkan 7-day reverse repo rate setidaknya 25 bps merespons langkah The Fed di tengah potensi kenaikan inflasi serta pelemahan rupiah.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks masih bergerak di dekat batas BB 7.207.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Indikator RSI cenderung flat di area 52.

Namun, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram semakin bergerak ke area negatif.

Untuk hari ini, IHSG berpeluang mengalami koreksi. Waspadai level support terdekat IHSG ada di 7.104.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular