Jelang Kenaikan Suku Bunga The Fed, Harga Perak Nyungsep

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau melemah pada perdagangan hari ini tertekan nilai tukar dolar Amerika Serikat yang menguat karena potensi kenaikan suku bunga.
Pada Selasa (20/9/2022) pukul 11.30 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 19,46 per ons, turun 0,76% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.
Indeks dolar (mengukur greenback dengan enam mata uang utama) saat ini tercatat 109,614. Bertahan di dekat posisi tertinggi dalam 20 tahun yakni 110,214.
Hal ini membuat minat untuk membeli perak berkurang karena safe haven tersebut menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Mata uang Paman Sam yang menguat tidak lepas dari sentimen wacana kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral AS, The Fed, pada pertemuan 20-21 September.
Para pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp). Ini akan menjadi bulan ketiga beruntun tingkat kenaikan seagresif itu.
Sebagian para pelaku pasar bahkan melihat probabilitas The Fed menaikkan suku bunga hingga 100 basis poin. Menurut FedWatch, peluangnya mencapai 20%.
Kenaikan suku bunga akan membuat biaya peluang memegang perak sebagai aset tanpa imbal hasil meningkat. Akibatnya perak menjadi kurang menarik bagi investor. Permintaan turun, harga mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Perak Bangkit! PHP Nggak Nih?
(ras/vap)