Jelang Keputusan The Fed dan BOE, Bursa Eropa Kompak Merah!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
19 September 2022 16:32
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa kompak ambles pada sesi awal perdagangan Senin (19/9/2022), mengekor penurunan pada bursa saham global.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun 0,49% ke 406,26, setelah di sepanjang pekan lalu ambles 2,89% karena investor khawatir mengenai situasi ekonomi karena inflasi masih tinggi.

Senasib, indeks DAX Jerman tergelincir 0,4% ke 12.690,57 dan indeks CAC Prancis anjlok 1,23% ke posisi 6.002,48. Sementara itu, bursa saham Inggris ditutup karena acara pemakaman Ratu Elizabeth II.

Penurunan bursa saham Eropa mengekor performa saham global, di mana bursa Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada Jumat (16/9). Ketiga indeks utama kompak terkoreksi, di mana indeks Dow Jones berakhir turun 0,45% dan indeks S&P 500 terkoreksi 0,72%. Nasdaq juga tergelincir 0,9%.

Sementara itu, bursa saham di Asia juga tertekan dan berada di zona merah pada perdagangan hari ini.

Investor global masih menantikan pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang dijadwalkan akan digelar pada 21-22 September 2022.

Jika mengacu pada alat ukur FedWatch, pasar memprediksikan peluang sebanyak 80% bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 3%-3,25%. Sementara sisanya memproyeksikan The Fed akan lebih agresif lagi dengan menaikkan suku bunga sebesar 100 bps menjadi 3,25%-3,5%.

Selain itu, Bank of England (BOE) juga dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya pada 22 September 2022. Mengacu pada alat ukur BOEWatch, sebanyak 51% analis memprediksikan bahwa BOE akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dan akan mengirim tingkat suku bunga menjadi 2,25% dari 1,75%. Sementara sisanya, memproyeksikan kenaikan sebesar 75 bps dengan tingkat suku bunga menjadi 2,5%.

Tingginya inflasi di Inggris membuat BOE juga bertindak agresif untuk meredam inflasi. Seperti diketahui, indeks Harga Konsumen (IHK) Inggris pada Agustus 2022 masih mencatatkan inflasi sebesar 9,9% secara year-on-year (yoy). Angka inflasi ini memang melandai ketimbang bulan sebelumnya di 10,1% yoy, tapi masih dinilai cukup tinggi karena berada di atas target BOE di 2%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Mei Saat IHSG Libur, Bursa Saham Eropa Dibuka Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular