
Awal Mei Saat IHSG Libur, Bursa Saham Eropa Dibuka Lesu

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa dibuka melemah mengawali perdagangan bulan Mei menyusul rilis data ekonomi yang mengecewakan.
Bursa saham Inggris libur sementara bursa Jerman masih buka. Indeks saham acuan Jerman DAX dibuka melemah 0,9% sementara indeks saham acuan Prancis CAC 40 terkoreksi 1,6%.
Pada pukul 17.50 WIB, indeks saham Jerman dan Prancis terpantau masih terkoreksi. Indeks DAX melemah 0,6% sedangkan indeks CAC 40 turun 1,34%.
Penjualan ritel Jerman dilaporkan terkontraksi 0,1% secara bulanan di bulan Maret. Di sisi lain investor global juga terus memantau perkembangan tensi geopolitik global dan kebijakan moneter bank sentral.
CNBC International melaporkan para pemimpin Uni Eropa dikabarkan bakal memulai perundingan membahas isu embargo minyak yang dilakukan oleh Rusia.
Masuk bulan Mei, bank sentral AS Federal Reserve akan mengadakan rapat dan memberikan keputusan terkait arah kebijakan moneternya. Dalam pertemuan sebelumnya, The Fed mensinyalkan kemungkinan kebijakan pengetatan yang lebih agresif.
The Fed akan memulai pembahasan tentang kebijakan kontraksi neracanya (balance sheet). Selain itu, dalam berbagai kesempatan, bos bank sentral paling powerful di dunia, Jerome Powell, juga menyampaikan kenaikan suku bunga yang lebih agresif mungkin akan dilakukan dalam waktu dekat.
Kebijakan tersebut menyusul tingkat inflasi di Paman Sam yang sudah mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
Mengacu pada data CME FedWatch Tools, saat ini pelaku pasar mulai mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) di bulan Mei.
The Fed diekspektasikan bakal menaikkan suku bunga acuan 6x tahun ini dan membawa suku bunga acuan Federal Fund Rates berada di kisaran 300-325 bps akhir tahun ini.
Pasar pun merespons adanya wacana tersebut. Yield surat utang pemerintah AS 10 tahun yang menjadi acuan saat ini diperdagangkan di kisaran level tertingginya dalam 3 tahun mendekati 3%.
Kenaikan yield obligasi pemerintah AS turut menekan saham-saham teknologi AS. Sebagai kiblat pasar keuangan global, apa yang terjadi di Wall Street tentu akan berpengaruh ke bursa saham lain seperti Eropa dan Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengekor Bursa Global, Bursa Eropa Dibuka Ceria!