Siap-siap Suku Bunga The Fed Bakal Naik, Harga Perak Tiarap!

Market - Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
19 September 2022 14:09
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau anjlok pada perdagangan siang hari ini jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

Pada Senin (19/9/2022) pukul 13.42 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 19,35 per ons, melemah 1,12% dibandingkan dengan harga penutupan akhir pekan lalu.

Investor menanti hasil pertemuan rutin The Fed (FOMC) pada 20-21 September 2022 yang diperkirakan akan ada kenaikan suku bunga.

Pasar telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin (bps) pada akhir pertemuan The Fed minggu ini, bahkan mungkin setinggi 100 bps. Hal tersebut tentunya akan menarik investor untuk membeli dolar AS sehingga greenback makin menjulang.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00-3,25% adalah 80,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bp menjadi 3,25-3,50% adalah 20%.

Kenaikan suku bunga membuat perak sebagai aset tanpa imbal hasil menjadi kurang menarik.

Selain itu, kenaikan suku bunga yang agresif juga membuat nilai tukar dolar AS menguat. Dollar index (yang mengukur Greenback dengan enam mata uang utama) menguat 0,21% ke 109.999. Angka tersebut berada tipis di bawah puncak tertinggi dalam 20 tahun, yakni 110,214.

Dolar yang menguat membuat perak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya sehingga berpotensi melemahkan permintaan. Saat permintaan turun, harga pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

Suku Bunga The Fed Bisa Naik 100 poin, Harga Perak Anjlok 1%!


(ras/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading