
Awas! Bank Sering Diretas, Duit Rp 1,2 Triliun Pernah Lenyap

Kebobolan yang dialami bank sentral Bangladesh nampaknya membuat negara tersebut berbenah. hasil riset yang dilakukan Mohammed Mazumder dan Md Abdus Sobhan dari Northumbria University menunjukkan keamanan siber di Bangladesh terus mengalami peningkatan pasca 2016.
Selain itu, pada Februari 2019 lalu, SWIFT dan bank sentral Bangladesh menandatangani kerja sama guna membangun infrasturktur siber.
Secara nasional, keamanan siber Bangladesh juga cukup bagus, bahkan jauh lebih baik ketimbang Indonesia, berdasarkan National Cyber Security Index (NCSI).
Menurut data NCSI tersebut, Bangladesh berada di urutan ke 35 dari 160 negara, dengan angka indeks 67,53. Sementara Indonesia berada di urutan ke 83 dengan angka indeks 38,96. Artinya, Indonesia ada di papan tengah.
Data dari NCSI juga menunjukkan indeks pengembangan digital Indonesia mencapai 46,84, yang artinya perkembangan digital belum diimbangi dengan peningkatan keamanan siber.
Sementara itu menurut SEON, Indonesia berada di urutan ke 46 dari 94 negara dengan nilai 6,31 dalam Cyber-Safety Index. SEON menggunakan beberapa indeks dalam menentukan urutan nilai suatu negara, data NCSI salah satunya. Kemudian ada data Global Cybersecurity Index 2020, data Basel AML Index 2020, Cybersecurity Exposure Index 2020, dan Cyber Legislation Rating.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]