Tau Nggak? Laba Terbesar Bukan Dari Emiten Batu Bara Cs Loh!
Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia sedang bergejolak. Perang Rusia-Ukraina menjadi pemicunya. Bahkan, ketegangan keduanya berhasil mengganggu rantai pasokan komoditas utama dunia mengalahkan sentimen krisis akibat pandemi Covid-19.
Meski begitu, ibarat langit cerah di pusat badai, harga komoditas meledak. Ini menjadi sentimen positif emiten terkait yang bergerak di dalamnya. Emiten raksasa di sektor ini kompak mencatat lesatan laba. Laba yang pada dasarnya sudah besar semakin gemuk akibat tren kenaikan harga komoditas.
Namun, siapa sangka laba terbesar emiten di Indonesia justru bukan berasal dari sektor komoditas? Meski tidak secara langsung bergerak di sektor komoditas, tapi sejumlah emiten tersebut sudah memiliki skala bisnis teramat besar. Sehingga, labanya kian jumbo setelah adanya permintaan yang membaik.
Tim Riset CNBC Indonesia telah merangkum sejumlah perusahaan Indonesia yang dinobatkan sebagai perusahaan dengan laba terbesar sepanjang semester I-2022 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
BBRI dinobatkan sebagai emiten dengan laba terbesar sepanjang semester I-2022 ini. BBRI berhasil membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik (konsolidasian) sebesar Rp 24,79 triliun pada semester I-2022.
Dalam publikasi laporan keuangan di media massa, perolehan laba tersebut melonjak 98,7% dari Rp 12,47 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Laba operasional konsolidasian tercatat Rp 31,15 triliun, melonjak 68,77% dari Rp 18,46 triliun pada periode yang sama tahun lalu.Sementara, laba bersih per saham tercatat Rp 164 pada akhir Juni 2022, meningkat dari Rp 102 pada akhir Juni 2021.
2. PT Astra International Tbk (ASII)
ASII juga berhasil meraih laba bersih Rp18,17 triliun atau melonjak 105,77% dari periode yang sama tahun lalu, Rp8,83 triliun.
Kinerja positif juga terjadi di divisi agribisnis, infrastruktur, dan logistik serta divisi teknologi, jasa keuangan, divisi alat berat, konstruksi, dan energi. Namun untuk divisi properti mengalami penurunan laba sebesar 12% menjadi Rp73 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
BMRI berhasil membukukan laba bersih Rp 20,22 triliun pada semester pertama tahun ini. Angka ini lompat 61,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam enam bulan pertama 2022, Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,7% secara year on year (yoy) Juni 2022.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II 2022 menembus Rp 1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22%. Ini artinya Bank Mandiri juga menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar di Indonesia.
4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
BBCA berada di posisi ke empat sebagai emiten dengan laba terbesar. BBCA berhasil membukukan kinerja positif. Sepanjang semester pertama tahun ini, perusahaan membukukan laba bersih sekitar Rp 18 triliun naik 24,9% yoy.
Nilai tersebut naik sekitar 24,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Performa positif itu sejalan dengan tumbuhnya kredit perusahaan.
BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit 13,8% secara tahunan per Juni 2022. Kenaikan ini didukung oleh kenaikan bisnis sejalan pelonggaran mobilitas serta momen Idul Fitri.
Sehubungan dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan (sustainable), portofolio BCA tumbuh sebesar 21,8% YoY menjadi Rp169,5 triliun per Juni 2022.
(aum)