Tau Nggak? Laba Terbesar Bukan Dari Emiten Batu Bara Cs Loh!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
16 September 2022 09:05
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia sedang bergejolak. Perang Rusia-Ukraina menjadi pemicunya. Bahkan, ketegangan keduanya berhasil mengganggu rantai pasokan komoditas utama dunia mengalahkan sentimen krisis akibat pandemi Covid-19.

Meski begitu, ibarat langit cerah di pusat badai, harga komoditas meledak. Ini menjadi sentimen positif emiten terkait yang bergerak di dalamnya. Emiten raksasa di sektor ini kompak mencatat lesatan laba. Laba yang pada dasarnya sudah besar semakin gemuk akibat tren kenaikan harga komoditas.

Namun, siapa sangka laba terbesar emiten di Indonesia justru bukan berasal dari sektor komoditas? Meski tidak secara langsung bergerak di sektor komoditas, tapi sejumlah emiten tersebut sudah memiliki skala bisnis teramat besar. Sehingga, labanya kian jumbo setelah adanya permintaan yang membaik.

Tim Riset CNBC Indonesia telah merangkum sejumlah perusahaan Indonesia yang dinobatkan sebagai perusahaan dengan laba terbesar sepanjang semester I-2022 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

BBRI dinobatkan sebagai emiten dengan laba terbesar sepanjang semester I-2022 ini. BBRI berhasil membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik (konsolidasian) sebesar Rp 24,79 triliun pada semester I-2022.

Dalam publikasi laporan keuangan di media massa, perolehan laba tersebut melonjak 98,7% dari Rp 12,47 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Laba operasional konsolidasian tercatat Rp 31,15 triliun, melonjak 68,77% dari Rp 18,46 triliun pada periode yang sama tahun lalu.Sementara, laba bersih per saham tercatat Rp 164 pada akhir Juni 2022, meningkat dari Rp 102 pada akhir Juni 2021.

2. PT Astra International Tbk (ASII)

ASII juga berhasil meraih laba bersih Rp18,17 triliun atau melonjak 105,77% dari periode yang sama tahun lalu, Rp8,83 triliun.

Kinerja positif juga terjadi di divisi agribisnis, infrastruktur, dan logistik serta divisi teknologi, jasa keuangan, divisi alat berat, konstruksi, dan energi. Namun untuk divisi properti mengalami penurunan laba sebesar 12% menjadi Rp73 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

BMRI berhasil membukukan laba bersih Rp 20,22 triliun pada semester pertama tahun ini. Angka ini lompat 61,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam enam bulan pertama 2022, Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,7% secara year on year (yoy) Juni 2022.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II 2022 menembus Rp 1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22%. Ini artinya Bank Mandiri juga menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar di Indonesia.

4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BBCA berada di posisi ke empat sebagai emiten dengan laba terbesar. BBCA berhasil membukukan kinerja positif. Sepanjang semester pertama tahun ini, perusahaan membukukan laba bersih sekitar Rp 18 triliun naik 24,9% yoy.

Nilai tersebut naik sekitar 24,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Performa positif itu sejalan dengan tumbuhnya kredit perusahaan.

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit 13,8% secara tahunan per Juni 2022. Kenaikan ini didukung oleh kenaikan bisnis sejalan pelonggaran mobilitas serta momen Idul Fitri.

Sehubungan dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan (sustainable), portofolio BCA tumbuh sebesar 21,8% YoY menjadi Rp169,5 triliun per Juni 2022.

5. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

TLKM menyusul di posisi kelima yang juga ikut mencatatkan kinerja keuangan yang positif di semester I 2022. Emiten Telekomunikasi BUMN itu membukukan laba bersih mencapai Rp13,3 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini.

Capaian laba bersih tersebut meningkat 6,89% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang tercatat sebesar Rp12,45 triliun.

Kenaikan laba bersih itu turut meningkatkan nilai laba bersih per saham dasar perusahaan menjadi Rp134,36 per saham dari sebelumnya Rp125,69 per saham pada periode sama.

6. PT United Tractors Tbk (UNTR)

Emiten alat berat yang berkode UNTR menyusul di posisi selanjutnya dengan emiten yang berhasil mencetak laba besar serta mencatat adanya kinerja yang kuat di selama semester pertama 2022 ini. Karena lonjaknya penjualan alat berat seiring meningkatnya aktivitas pertambangan.

Entitas grup PT Astra International Tbk (ASII) ini membukukan laba bersih Rp 10,4 triliun sepanjang periode enam bulan pertama 2022. Jumlah ini melesat 129% dari laba bersih periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 4,5 triliun.

7. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

BBNI berhasil membukukan tren kinerja dan ekspansi yang solid pada kuartal kedua tahun ini seiring dengan fokus pertumbuhan yang sehat pada nasabah Top Tier. Pencapaian itu diiringi pula dengan upaya memperkuat green portfolio dan implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan atau ESG (Environment, Social, and Governance) dalam setiap aspek bisnis perusahaan.

Laba bersih BNI Semester I tahun 2022 ini tercatat mencapai Rp 8,8 triliun, atau tumbuh 75,1% year-on-year/yoy.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, BNI mencatat pemulihan ekonomi terjadi dengan sangat baik pada pertengahan tahun ini. Geliat usaha serta konsumsi masyarakat semakin kuat sehingga mendorong kinerja BNI sebagai fungsi intermediator.

8. Bukalapak.com (BUKA)

BUKA berhasil ditempati oleh eks perusahaan rintisan teknologi yang resmi melantai di bursa setahun lalu. Sepanjang semester pertama tahun ini, Bukalapak mampu mencatatkan laba bersih hingga Rp 8,59 triliun.

Sebagai catatan, sebagian besar laba BUKA merupakan bagian dari laba nilai investasi yang belum terealisasi (unrealized gain) atas investasi di Allo Bank Indonesia (BBHI), sehingga tidak mencerminkan kondisi operasional bisnis yang sesungguhnya.

Laba ini turun signifikan dari semeter pertama tahun ini yang mencapai Rp 14,55 triliun pada kuartal pertama tahun ini dan menjadi emiten dengan catatan laba terbesar di bursa dalam tiga bulan pertama tahun 2022. 

9. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat kenaikan laba bersih pada semester I-2022 sebesar Rp 6,2 triliun. Capaian tersebut meroket 246% dibanding periode serupa di tahun lalu (year on year/yoy) yang senilai Rp 1,8 triliun.

Pencapaian ini juga didukung kinerja operasional Perseroan yang solid di sepanjang Semester I 2022.

Adapun total produksi batu bara PTBA selama Semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton, meningkat 20% dibanding Semester I 2021 yang sebesar 13,3 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA per Semester I 2022 sebanyak 14,6 juta ton, tumbuh 13% secara tahunan.

10. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

ADMR menjadi perusahaan ke-10 sebagai emiten yang berhasil mencetak laba terbesar. ADMR sukses mencetak lonjakan pada pendapatan dan laba bersih di periode Januari-Juni 2022.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ADMR mencapai US$ 202 juta di semester pertama 2022. Realisasi ini melejit 490% dibanding periode yang sama tahun sebelum yang hanya US$ 34,18 juta

kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan perusahaan. Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ini membukukan pendapatan usaha bersih US$ 435,65 juta atau melonjak 165% dari pendapatan di semester I-2021 sebesar US$ 164.15 juta

ADMR membukukan EBITDA operasional sebesar US$ 288 juta, atau naik 332% dari $67 juta pada periode yang sama tahun lalu.

ADMR mendapatkan minat yang tinggi untuk produk batubara kokas keras, sehingga volume penjualan di enam bulan pertama 2022 dapat tumbuh 9%. Kondisi harga yang kuat mendorong ASP milik ADMR melesat naik 143%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular