Suku Bunga The Fed Bisa Naik 100 poin, Harga Perak Anjlok 1%!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
15 September 2022 19:07
Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia jatuh 1% lebih pada perdagangan hari ini karena ekspektasi pasar atas kebijakan moneter The Fed, bank sentral Amerika Serikat (AS), akan makin ketat.

Pada Kamis (15/9/2022) pukul 16.40 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$19,45 per ons, turun 1,17% dibandingkan harga penutupan kemarin.

"The Fed perlu mengejutkan sistem ekonomi dengan keras dan kemungkinan kenaikan suku bunga 100 basis poin adalah kemungkinan yang sangat nyata," kata Michael Langford, direktur perusahaan penasihat perusahaan AirGuide.

Para pelaku pasar menilai langkah agresif The Fed dalam menurunkan suku bunga akan berlanjut pada bulan ini. Kebijakan moneter tersebut akan diumumkan pada setelah pertemuan (FOMC) yang dilaksanakan pada 20-21 September 2022.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00% - 3,25% adalah 76,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar100 bp menjadi 3,25% - 3,50% adalah 24%.

Kenaikan suku bunga yang agresif tak lepas dari rilis inflasi Amerika Serikat yang secara mengejutkan lebih panas pada Agustus.

Laporan indeks harga konsumen (CPI) Agustus menunjukkan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Laju inflasi tahunan sebesar 8,3% year-on-year/yoy, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 8,1% yoy. Sementara secara bulanan naik 0,1%month-to-month/mtm

Perak sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS karena meningkatkan biaya peluang untuk menahan logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras) Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular