Bos Himbara Ungkap di Balik Bunga Tabungan Nol Persen

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Selasa, 13/09/2022 18:28 WIB
Foto: Direktur Utama BRI Sunarso (Dok. BRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso menjelaskan terkait bunga tabungan bank 0%. Menurutnya, ada dua penyebab perbankan memutuskan untuk meniadakan bunga tabungan bagi rekening yang bersaldo kecil.

Sunarso mengungkapkan, faktor pertama, pada kondisi pandemi dana tabungan masyarakat cenderung meningkat karena tidak adanya aktivitas bisnis yang berimbas pada rendahnya penyaluran kredit perbankan.

"Selama pandemi, adanya pembatasan aktivitas-aktivitas sosial, maka orang cenderung menaruh uangnya di bank dan tak menggunakan usaha. Kalau mau usaha, usaha apa orang ada lockdown ada PPKM, dan lain-lain," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/9/2022).


Faktor selanjutnya, kata Sunarso, rendahnya permintaan kredit perbankan yang berimbas pada penurunan pertumbuhan kredit. Dana di perbankan yang menumpuk tercermin dari LDR perbankan yang besar. Akibatnya, banyak dana atau likuiditas yang tidak tersalurkan dalam bentuk kredit.

"Itu tercermin di LDR bank di kisaran 80 sekian. Akibatnya, bank banyak dana, banyak likuiditas. Kalau tak disalurkan bentuk kredit kan biayanya harus turun. Yang rekening saldo kecil ada biaya administrasi, ada biaya untuk mengelolanya makanya bunganya nol," jelasnya.

Sunarso menambahkan, namun masyarakat saat ini tak perlu khawatir. Seiring dengan pemulihan ekonomi dan aktivitas usaha sudah kembali bergeliat, maka bunga tabungan tidak lagi nol persen.

"Kredit mulai tumbuh orang mulai menarik uangnya di perbankan untuk berusaha. Maka likuiditas perbankan akan menurun atau paling tidak likuiditas di perbankan tetap dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan di perbankan maka otomatis tabungan pun akan berbunga, akan naik," pungkasnya.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi