Bos Himbara Ramalkan Dampak Kenaikan BBM, Inflasi Sentuh 6%

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
13 September 2022 14:10
Ketua Himbara dan Direktur Utama BRI Sunarso
Foto: Dok Himbara

Jakarta, CNBC Indonesia - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memperkirakan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bakal mengerek inflasi sekitar 6,2-6,6%. Hal ini disampaikan oleh Ketua Himbara Sunarso. 

"Inflasi relatif terkendali, pemerintah memang menaikkan BBM dan itu sudah kami simulasikan juga dampaknya terhadap inflasi. Menurut simulasi kami kira-kira inflasi bisa capai 6,2-6,6%," ujarnya dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI Jakarta, Selasa (12/9/2022).

Meski begitu, ia memastikan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih dapat menghadapi tantangan perekonomian tersebut. Setidaknya, ekonomi saat ini masih dapat terjaga karena ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi. Indeks konsumsi (Consumer Confidence Index) dan indeks manufaktur (Promt Manufacturing Index) yang biasa digunakan untuk melihat optimisme persepsi makro juga menunjukkan bahwa masyarakat percaya pemerintah mengelola berbagai tantangan ekonomi.

Sunarso melanjutkan, terkait faktor eksternal terhadap kebijakan moneter yang mendukung dan yield relatif stabil, neraca perdagangan, neraca modal, dan transaksi berjalan yang tercatat surplus dapat menjaga nilai tukar Rupiah terhadap gejolak perekonomian global. "Untuk Indonesia stabil bahwa menurut pemilihan investor sovereign risk Indonesia relatif terjaga," ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga produk Bahan Bakar Minyak (BBM) penugasan, subsidi, hingga non subsidi. Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku satu jam sejak diumumkannya pada Sabtu (3/9/2022) yakni berlaku sejak pukul 14.30 WIB.

Adapun ketiga BBM tersebut antara lain yakni Pertalite, Solar subsidi, hingga Pertamax. Rinciannya yakni Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Kemudian, Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Himbara Kasih Ramalan Nasib Ekonomi RI, Berani Baca Nggak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular