FAST Curhat Soal Dampak Inflasi, Harga KFC Jadi Naik
Foto: Paparan publik PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) terdampak dengan adanya kenaikan harga bahan baku. Direktur I FAST Dalimin Juwono memaparkan bahwa terjadinya kenaikan harga berdampak besar bagi perusahaan, khususnya pada 2022.
"Kita sudah merasakan kenaikan bahan baku itu sejak Q4 2021. Di mana terjadi berbagai kekurangan bahan baku, khususnya untuk bahan baku yang sifatnya memperkuat, misalnya jagung, dan sebagainya sehingga mempengaruhi harga ayam," jelas dia dalam Public Expose Live, Selasa (13/9/2022).
Di samping itu, kenaikan harga juga berlaku untuk bahan baku keju dan kentang goreng karena terjadi disrupsi distribusi dari luar negeri ke Indonesia. Dalam menghadapi kasus tersebut, Dalimin mengaku FAST turut menaikkan harga jual untuk setiap produknya.
"Di antaranya kami pernah menaikkan harga pada pertengahan Maret 2022 sebesar Rp 500 per unit produk untuk menutupi naiknya cost. Dan kita harapkan kenaikan tidak memberatkan terlalu besar kepada konsumen," terang Dalimin.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur V FAST Wachjudi Martono menegaskan bahwa meski terjadi inflasi, pihaknya tetap menyajikan produk sesuai standar dan mutunya. Sehingga FAST tidak mengubah berbagai produk yang sudah ada.
Sementara itu, lanjut dia dalam menjaga kualitas, FAST melakukan kerja sama secara efektif dengan para supplier dan para pemasok bahan baku.
"Kerja sama yang kami lakukan dengan mendapatkan agreement mengenai kenaikan harga yang harus kami hadapi. Kami juga melakukan perhitungan untuk mencapai komitmen bersama yang dapat kami deliver dalam hal kuantiti dan waktu," pungkas Wachjudi.
[Gambas:Video CNBC]
Dari Rugi, KFC (FAST) Untung Rp 32,66 M Pada Semester I
(vap/vap)
