Adaro Minerals Pede Produksi Batu Bara Bisa Tembus 3 Juta Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menargetkan produksi batu bara metalurgi pada tahun ini dapat mencapai 2,8 - 3 juta ton. Adapun realisasi hingga semester 1 2022 ini tercatat telah mencapai 1,5 juta ton.
Direktur ADMR Hendri Tamrin optimistis pada tahun ini perusahaan akan mencapai target produksi yang sudah dicanangkan tersebut. Bahkan di tahun berikutnya, perusahaan akan kembali menggenjot kenaikan target produksi.
"Perseroan confidence tahun ini kita akan mencapai produksi 2,8-3 juta ton dan kembali lagi meningkatkan di tahun depan," kata dia dalam acara Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).
Lebih lanjut, Hendri menilai harga batu bara metalurgi sendiri cukup sulit untuk diprediksi harganya karena bersifat naik turun. Namun dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina telah membuat harga di setiap lokasi dan sumber menjadi berbeda.
"Outlook-nya begini sulit kalau bicara, tapi kalau kita lihat indeks yang ada dari perusahaan kita akan terus fokus pada hal-hal yang ada," kata dia.
Misalnya, lanjutnya, perusahaan dapat fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, seperti memastikan target produksi tercapai dan efisiensi biaya operasi yang serendah mungkin.
"Dengan demikian, kami terus mampu berkompetisi dengan baik di pasar global," ujarnya.
Selain fokus pada batu bara metalurgi, ADMR juga bakal menyasar proyek ekonomi hijau dan energi terbarukan di Indonesia. Mengingat potensi kebutuhan investasi pada proyek-proyek tersebut secara global nilainya mencapai triliunan dolar.
Investor Relation Manager PT Adaro Minerals Indonesia Danuta Komar membeberkan Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar dalam pengembangan ekonomi hijau. Hal ini didukung oleh tingginya akan permintaan mineral hijau dalam rangka menopang kegiatan ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
Menurut dia, kebutuhan investasi untuk ekonomi hijau sendiri secara global pada tahun 2030 saja diperkirakan bisa tembus hingga US$ 3 triliun. Sementara untuk pasar global kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV) hingga US$ 800 juta.
"Perkembangan ekonomi hijau ini butuh berbagai mineral jadi kami berada di posisi yang tepat untuk menangkap peluang-peluang tersebut," tandasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Jadi Dirut Adaro Minerals, Siapa Sebenarnya Ariano Rachmat?
(wia)