
BTPN Syariah Yakini Segmen Mikro Kebal Kenaikan BBM

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) meyakini kenaikan harga BBM dan inflasi yang tinggi tidak akan membebani segmen mikro. Sebab, segmen mikro sudah pernah mengalami hal tersebut sebelumnya dan terbiasa mengelola keuangan.
Fachmy Achmad, Direktur BTPS mengungkapkan, kenaikan harga BBM seperti sekarang bukanlah yang pertama kali terjadi.
"Pada 2014, 2016, inflasi sangat tinggi, pada 1998, 2008 (krisis moneter), kalau kita perhatikan selama periode tersebut, meski BTPS ketika itu belum ada, segmen mikro ini sangat kuat. Dampaknya tidak se-signifikan itu, mikro sangat agile, sangat pintar menggunakan keuangan dengan sebaik-baiknya," ujarnya dalam Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).
Fachmy mengatakan, istilahnya bisnis mereka adalah kehidupan mereka, sehingga mereka sangat pintar me-manage keuangan.
"Mikro masih bertahan meski inflasi mulai sedikit merangkak. Bank juga sangat hati-hati dalam menyalurkan kredit, kita harus jaga kualitas pertumbuhan pembiayaan kita. Kita sangat konservatif, pencadangan kami coverage di atas 250% jauh di atas rata-rata industri," jelasnya.
Arief Ismail, Direktur Kepatuhan BTPS mengungkapkan pihaknya senantiasa mengawal para nasabahnya dengan menggelar pertemuan rutin dua mingguan, sehingga kinerjanya lebih baik.
"Ini bentuk kami monitor kinerja nasabah kami. BTPS beroperasi di Indonesia, sedikit banyak akan terdampak secara makroekonomi di Indonesia," ujarnya.
Untuk diketahui, sudah sewindu perjalanan BTPS menjadi Bank Umum Syariah dalam melayani masyarakat pra dan cukup sejahtera. BTPS terus melakukan berbagai inisiatif transformasi mewujudkan ekosistem digital syariah bagi masyarakat inklusi khususnya perempuan unbankable atau ultra mikro.
Ade Fauzan, Business Development Head BTPS mengungkapkan, meski ada pemain digital ingin masuk ke segmen ini, perseroan punya keunggulan kompetitif karena infrastruktur sangat kuat yang telah dikembangkan 12 tahun terakhir.
"Kinerja 2022 sangat baik, pertumbuhan pembiayaan, aset maupun laba bersih bisa double digit. Terkait digitalisasi, bank akan terus ikhtiar transformasi mewujudkan ekosistem syariah khususnya perempuan unbankable," jelasnya.
Dibentuk melalui proses konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta dan spin off Unit Usaha Syariah BTPN pada 14 Juli 2014, BTPN Syariah menjadi Bank Umum Syariah ke 12 di Indonesia.
Satu-satunya bank di Indonesia yang memfokuskan diri melayani keluarga prasejahtera produktif yang memiliki potensi target market lebih dari 40 juta jiwa, yang biasa disebut 'unbankable', karena tidak memiliki catatan keuangan dan dokumentasi legal.
Sampai dengan akhir semester pertama 2022, dengan hanya memiliki 15 cabang di seluruh Indonesia, 49 Kantor Fungsional Operasional, namun bank memiliki 12.000 karyawan yang menjemput bola di hampir 70% total kecamatan di Indonesia, yang secara langsung melakukan program pemberdayaan keluarga prasejahtera produktif di sentra-sentra nasabah.
Para karyawan BTPS itu mengajarkan 4 perilaku unggul pemberdayaan yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS), oleh karyawan yang biasa disebut Melati Putih Bangsa sebagian besar lulusan SMA terlatih dengan jabatan sebagai Community Officer Bank.
Sebagai Bank yang juga menghimpun dana, saat ini, terdapat sekitar 20.000 nasabah sejahtera yang menyimpan dana di BTPN Syariah dan dilayani oleh personal banker profesional, di mana, hampir 100% dana yang ditempatkan disalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif yang mencapai 4,1 juta nasabah aktif.
Perseroan telah mempublikasikan hasil kinerja sampai dengan semester satu tahun 2022 pada Juli lalu. Perseroan mencatatkan telah mengumpulkan Dana Pihak Ketiga Rp 11,8 triliun, menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 11,1 triliun, dengan menjaga Rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF nett) sebesar 0,2%.
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat di posisi 48,4%. Total aset tumbuh 16% menjadi Rp 20,1 triliun, dan mencatatkan Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 856 miliar.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kantongi Izin, BTPN Syariah Ventura Resmi Beroperasi
