
Dari Proyek INCO Ratusan Triliun Hingga Larangan Stock Split

Pendapatan BMHS Non-Covid 19 Konsisten Naik 3 Tahun Terakhir
PT Bundamedik Tbk (BMHS) mencatat kenaikan pendapatan selain non-Covid-19. Sejalan dengan terkendalinya pandemi, kenaikan ini terjadi secara konsisten selama tiga tahun terakhir.
Kondisi itu tercermin dari pendapatan setiap kuartal BMHS sejak awal pandemi melanda. Pendapatan pada kuartal II-2020 sebesar Rp 197 miliar, kemudian naik jadi Rp 336 miliar pada kuartal II-2021 dam menjadi Rp 356 miliar pada kuartal II-2022.
Sejak masa pre-pandemi semester I-2019 hingga Semester I-2022, pendapatan perusahaan di luar pendapatan terkait Covid-19 tercatat naik 39% dengan total kenaikan pendapatan konsolidasi sebesar 55%. Sebagaimana yang telah disampaikan di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, pendapatan non COVID-19 BMHS pada semester I-2022 adalah sebesar Rp 731 miliar.
"Kami yakin dengan strategi agresif dan perkembangan ekosistem kami saat ini untuk merealisasikan target bisnis di 2022. Seiring berakhirnya pandemi, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan 20-30% di tahun depan dengan harapan sudah tidak ada lagi kasus COVID-19," ungkap Managing Director BMHS Nurhadi Yudiyantho dalam keterangan tertulis, Minggu (11/9/2022).
Penjualan Eceran Agustus Tokcer, Mamin Laris Manis
Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran tetap kuat pada Agustus 2022. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan hal ini tercermin dari prakiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2022 sebesar 202,8, atau tumbuh 5,4% (yoy), terutama didukung oleh peningkatan penjualan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh 1,3% (mtm) setelah sebelumnya mengalami kontraksi selama 3 bulan terturut-turut.
"Hal ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta perbaikan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori," kata Erwin dalam siaran pers, Jumat (9/9/2022).
Saham BIPI Meroket 258% Sejak Awal Tahun, Waktunya Jual?
Harga saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) ditutup menguat tipis 0,56% ke level Rp 179 per unit pada akhir perdagangan sesi I, Jumat (9/9/2022).
Berdasarkan data BEI, dalam tiga bulan terakhir saham BIPI sudah melonjak 51,69% dan sejak awal tahun meroket 258%.
Dari sisi kinerja keuangan, perseroan belum merilis laporan keuangan semester I-2022 yang sedang ditelaah terbatas, yang rencananya baru akan dirilis selambat-lambatnya akhir September.
Emiten bakal dilarang melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) atau penggabungan nilai nominal saham (reverse stock) selama dua tahun sejak IPO (Initial Public Offering).
Hal ini diatur dalam Peraturan OJK Nomor 15/POJK.04/2022 tentang Pemecahan Saham dan Penggabungan Saham oleh Perusahaan Terbuka (POJK 15/2022), dalam pasal 12.
(RCI/dhf)[Gambas:Video CNBC]