
Ini Saham LQ45 Tercuan Sebulan Terakhir, Ada yang Punya Kamu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu indeks saham yang paling dipantau oleh pelaku pasar dan investor adalah indeks LQ45.
Selain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menjadi acuan, kinerja indeks LQ45 juga sering menjadi tolok ukur investasi para investor. Indeks ini merupakan kumpulan dari 45 saham pilihan yang memiliki fundamental bagus dan tergolong ramai alias likuid ditransaksikan di bursa.
Dalam sebulan terakhir, kinerja IHSG dan indeks LQ45 hampir sebanding. IHSG menguat 2,08% sedangkan LQ45 naik 2,01%.
Dari 45 saham konstituen indeks LQ45, ada 23 saham yang terpantau menguat, satu saham stagnan dan 21 saham melemah.
Bisa dibilang kinerja harga saham dari konstituen LQ45 fifty fifty. Di antara 23 saham yang menguat, ada 6 saham yang terapresiasi lebih dari 10% dalam sebulan terakhir.
Saham | Return | Laba (YoY) |
MEDC | 49.15% | 494% |
ADRO | 25.88% | 620% |
INKP | 24.04% | 44% |
PGAS | 15.94% | Belum Rilis |
AMRT | 12.97% | 52% |
INDY | 10.83% | 1624% |
Empat dari enam saham leading penghuni LQ45 berasal dari sektor komoditas terutama migas dan batu bara.
Di sektor migas ada PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang menduduki peringkat 1 dan 4 dengan return capital gain masing-masing 49% dan 16%.
Kemudian di sektor batu bara ada saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) yang berada di peringkat 2 dan 6 dengan return masing-masing 26% dan 11% sebulan terakhir.
Asal tahu saja, INDY merupakan penghuni baru indeks LQ45 resmi sejak bulan Agustus 2022. Bersama dengan INDY ada juga dua saham bank yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Namun kedua saham bank tersebut justru lagging di antara penghuni LQ45 lain dengan return negatif 5% dan 28%.
Selanjutnya di posisi 3 dan 5 ada saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) serta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dari sektor kertas dan retail yang naik masing-masing 24% dan 13%.
Apabila melihat laporan keuangan semester I-2022 perusahaan-perusahaan tersebut, labanya melonjak signifikan. Bahkan untuk kasus migas dan batu bara, laba bersihnya melesat ratusan hingga ribuan persen.
Kinerja saham sektor komoditas energi yang cemerlang ditopang dengan lonjakan laba bersih yang signifikan merupakan buah dari tingginya harga komoditas di sepanjang semester I.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000