Setelah Rebahan 4 Hari Beruntun, Harga CPO Nanjak Lagi!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
08 September 2022 09:39
FILE PHOTO - A worker collects palm oil fruit inside a palm oil factory in Sepang, outside Kuala Lumpur February 18, 2014. REUTERS/Samsul Said/File Photo   GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: CPO (REUTERS/Samsul Said)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik di sesi perdagangan Kamis (8/9/2022), setelah harga CPO tergelincir selama empat hari beruntun. Apa pemicunya?

Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik 0,46% ke MYR 3.707/ton pada pukul 08:20 WIB.

Wang tao, analis Reuters memprediksikan harga CPO hari ini akan dapat menembus titik support di MYR 3.666/ton dan turun ke MYR 3.549/ton.

Namun, jika harga CPO berhasil menembus titik resistance di MYR 3.738/ton, maka akan mendorong harga CPO naik ke kisaran MYR 3.783-3.855/ton.

CPO 8 AgustusSumber: Refinitiv

Minyak sawit acuan Malaysia berakhir ambles 2,45% menjadi MYR 3.690/ton (US$ 823,11/ton) pada Rabu (7/9). Posisi tersebut menjadi yang terendah sejak 25 Juli 2022 dan menjadi penurunan selama empat hari beruntun sejak pekan lalu.

Terkoreksinya CPO disebabkan oleh prospek pasokan CPO dunia yang meningkat, sementara China yang merupakan pembeli terbesar kedua setelah India, masih memberlakukan pembatasan aktivitas (lockdown). Tidak hanya itu, harga CPO terbebani oleh harga minyak kedelai yang anjlok.

Refinitiv Commodities Research dalam risetnya menilai bahwa stok minyak sawit yang tinggi dan produksi musiman yang lebih kuat dari negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia menghasilkan pasokan CPO global yang berlimpah, sehingga menekan pasar.

"Peningkatan prospek pasokan global dari minyak biji matahari dan minyak kedelai juga merupakan faktor bearish," tulisnya dalam riset yang dikutip Reuters.

Jajak pendapat analis Reuters memprediksikan bahwa produksi CPO Malaysia akan melesat menjadi 2,03 juta ton, meskipun Dewan Minyak Sawit Malaysia masih akan mengumumkan jumlah produksi pada pekan depan.

Harga CPO juga kerap dipengaruhi oleh harga minyak saingan seperti minyak kedelai karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. Pada Rabu (7/9), harga minyak kedelai di Dalian anjlok 3,4%, sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade jatuh 1%.

Namun, terkoreksinya CPO masih terbatas karena ringgit Malaysia melemah 0,04% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan menyentuh level terendah sejak 1998. Sehingga, harga CPO menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing. Hal tersebut juga membuat CPO menjadi lebih menarik.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO Ambruk 5 Hari Beruntun, Tapi India Mau Borong Kok!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular