Kabar Baik dari China Dorong Harga Timah

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
06 September 2022 16:50
PT Timah memusatkan produksi sumber daya timahnya di pulau Bangka, yang terdiri dari penambangan, pengolahan, pemurnian, peleburan, hingga penjualan.
Foto: PT Timah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia terpantau menguat pada perdagangan hari ini didukung oleh harapan stimulus China dan pelemahan dolar Amerika Serikat.

Pada Selasa (6/9/2022) pukul 16:17 WIB harga timah dunia tercatat US$21.700 per ton, menguat 0,35% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Beijing mengatakan pada kuartal ketiga tahun ini akan meluncurkan langkah-langkah untuk menopang ekonomi yang lesu, salah satunya dengan stimulus.

Pejabat senior dari bank sentral China memperingatkan risiko ekonomi saat ini yang terpukul dalam beberapa bulan terakhir karena gelombang baru virus Corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) yang membuat pemerintah mengambil langkah membatasi mobilitas masyarakat.

"Saat ini, stabilisasi dan rebound ekonomi China berada di jendela kunci, dan kuartal ketiga sangat penting untuk meluncurkan langkah-langkah kebijakan," Yang Yinkai, Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, mengatakan pada konferensi pers.

"Paruh kedua tahun ini adalah periode kritis untuk menebus kerugian pada kuartal kedua akibat wabah Covid."

Liu Guoqiang, Wakil Gubernur Bank Rakyat China, mengatakan bahwa bank sentral memiliki ruang yang relatif cukup untuk kebijakan moneter, meskipun akan menghindari stimulus seperti banjir.

Bank sentral juga akan memandu bank kebijakan dan bank komersial China untuk mendukung proyek infrastruktur, yang biasanya diandalkan oleh pembuat kebijakan untuk memacu pertumbuhan, karena permintaan domestik berkurang, tambah Liu.

China sendiri adalah konsumen timah terbesar di dunia.Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista. Sehingga permintaan dari Negeri Panda tersebut dapat berpengaruh terhadap harga timah dunia. Permintaan naik, harga pun mengikuti.

Di sisi lain, mata uang dolar Amerika Serikat turun dari posisi tertingginya dalam 20 tahun terakhir memberi dukungan kepada harga timah yang dibanderol dengan greenback. Sebab menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Saat ini dollar index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 109,639, turun dari rekor tertinggi dalam 2 dekade terakhir di 109,826.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras) Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular