Ini Daftar Bunga Deposito Terbaru! Bank Mana Paling Tinggi?

aaf, CNBC Indonesia
06 September 2022 16:40
Deposito (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Deposito (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 3,75%. Namun, kenaikan tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan bunga deposito. Bahkan, bunga deposito pada beberapa perbankan masih lebih kecil dibandingkan inflasi.

Pada pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22-23 Agustus 2022, diluar ekspektasi bahwa Gubernur Perry Warjiyo dan rekan menaikkan BI 7Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3%, dan suku bunga Lending Facilitysebesar 4,5%.

Langkah tersebut digadang-gadang menjadi strategi premptive dan forward looking untuk ekspektasi inflasi karena rembetan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan volatile food.

Namun, kenaikan suku bunga acuan belum dibarengi dengan tingkat suku bunga deposito. Saat ini, suku bunga deposito masih berada di kisaran 1,9%-2,5% untuk bank konvensional dan 4%-6% untuk bank digital.

Berikut daftar perbankan dan tingkat bunga depositonya:

Bank Mandiri

Melansir laman resmi Bank Mandiri, bank tersebut menawarkan berbagai jenis deposito berdasarkan pembayaran bunga. Untuk jenis Deposito Rupiah dengan nominal kurang dari Rp 100 juta akan mendapatkan bunga 2,25% untuk tenor 1 hingga 3 bulan.

Kemudian, untuk tenor 6-24 bulan akan mendapatkan bunga 2,5%. Bunga dan tenor tersebut berlaku untuk simpanan di atas Rp 100 juta.

BCA

Nominal deposito mulai dari kurang Rp 2 miliar hingga di atas Rp 100 miliar, dibanderol dengan bunga deposito 1,9% untuk tenor 1-12 bulan.

BNI

Deposito kurang dari Rp 100 juta tenor 1 bulan dan 3 bulan diberikan bunga 2,25%. Lalu tenor 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan 2,5%. Ini berlaku untuk simpanan di atas Rp 100 juta hingga di atas Rp 100 miliar.

Panin Bank

Deposito kurang dari Rp 2 miliar dengan tenor 1-12 bulan akan mendapatkan bunga deposito 2,25%. Lalu, deposito di atas Rp 2 miliar dengan tenor 1-12 bulan akan mendapatkan bunga 2,75%.

CIMB Niaga

CIMB Niaga memberikan suku bunga deposito konvensional 2,25% untuk tenor 1 bulan. Lalu 2,5% untuk tenor 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Di CIMB Niaga ini deposito konvensional mata uang rupiah minimal Rp 7,5 juta.

Danamon

Bank Danamon memberikan suku bunga 2,5% untuk deposito tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.

OCBC NISP

OCBC NISP memberikan suku bunga deposito 2,25% untuk tenor 1 bulan, 3 bulan dan 12 bulan.

Sementara, untuk bank digital, menawarkan bunga depositor dengan kisaran 4%-7%. Bank Jago menawarkan produk deposito berjangka dengan Kantong Terkunci dan akan memberikan bunga 4%. Sedangkan, Allo Bank akan memberikan bunga hingga 6% dengan nominal saldo deposito senilai Rp 10 juta.


Tabungan dan investasi juga memiliki peran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Selama ini salah satu bentuk investasi yang banyak diminati masyarakat merupakan tabungan deposito karena dinilai akan memberikan bunga ketika menabung.

Namun, suku bunga deposito pada beberapa perbankan masih berada di bawah dari angka inflasi Indonesia. Hal tersebut tentunya akan menggerus keuntungan nasabah ketika menabung.

Pada Kamis (1/9/2022), Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Indonesia periode Agustus 2022. Secara bulanan memang terjadi deflasi, tetapi secara tahunan inflasi tetap berada di level tinggi.

Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan terjadi deflasi 0,21% pada Agustus 2022 dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) menjadi 4,69% dari 4,94% pada Juli 2022. Angka inflasi tersebut masih berada di posisi tinggi sejak akhir 2015.

Sementara itu, setelah pemerintah Indonesia menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada pekan lalu, inflasi Indonesia kembali diprediksikan akan melonjak kembali.

Bahkan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan inflasi pada akhir tahun 2022 akan mencapai 6,6-6,8%.

"Inflasi akhir tahun 6,6 - 6,8% karena kenaikan BBM," ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Senada, Analis OCBC Wellian Wiranto menilai lonjakan harga BBM akan mendorong inflasi hingga ke atas 7% secara tahunan. Sementara itu, dia melihat ada risiko bahwa inflasi inti akan berada di atas 4% pada akhir tahun ini. Selain itu, Samuel Sekuritas melihat hingga akhir tahun ini, ada risiko inflasi mencapai 6.5-7%. 

Maka dari itu, jika inflasi Indonesia masih diprediksikan akan melonjak hingga akhir tahun ini, tapi tidak dibarengi oleh kenaikan suku bunga deposito tentunya akan menggerus keuntungan nasabah. Sehingga, ke depannya dapat mengurangi minat masyarakat untuk menabung.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular