Maaf! Bukan Rupiah, Ini Mata Uang Asia Favorit Goldman Sachs
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja rupiah sepanjang tahun ini melawan dolar Amerika Serikat (AS) tidak terlalu buruk. Meski melemah, persentasenya menjadi salah satu yang terkecil. Sepanjang tahun ini, rupiah melemah sekitar 4%.
Meski demikian, rupiah bukan menjadi favorit bank investasi ternama Goldman Sachs. Untuk mata uang Asia, dolar Singapura adalah favoritnya.
Salah satu alasannya yakni Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) yang diperkirakan akan kembali mengetatkan kebijakannya.
Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate), yang terdiri dari kemiringan (slope), lebar (width) dan titik tengah (centre).
Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.
MAS menaikkan slope pada Oktober 2021 dan Januari lalu, dan pada April kembali dinaikkan plus centre.
Juli lalu, MAS sudah menyatakan akan mengambil langkah lebih lanjut guna melawan inflasi. Para ekonom melihat MAS akan kembali mengetatkan kebijakannya pada Oktober nanti, yang bisa memicu penguatan dolar Singapura.
"Kami memperkirakan MAS akan mengetatkan slope S$NEER sebesar 50 basis poin di bulan Oktober" kata ahli strategi Goldman Sachs, Danny Suwanapruti dalam risetnya sebagaimana dilansir The Straits Times, Kamis (1/9/2022).
"Dolar Singapura masih menjadi mata uang Asia non-Jepang favorit kami," tambahnya.
Tidak hanya Goldman Sachs, sebagaimana dilansir The Straits Times Citi juga merekomendasikan untuk membeli dolar Singapura jika mengalami penurunan.
Pada perdagangan Jumat (2/9/2022), pukul 13:58 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.621/SG$, menguat 0,14% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Sementara melawan dolar Amerika Serikat (AS) dolar Singapura berada di kisaran SG$ 1,4020/US$, melemah kurang dari 0,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)