Top Gainers-Losers

Saham Alfamart Paling Ambles Sesi I, Ada di Porto Kamu?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
01 September 2022 13:00
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (1/9/2022) pasca Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Indonesia periode Agustus 2022. Di sisi lain, isu kenaikan BBM masih hangat diperbincangkan.

Level tertinggi berada di 7.197,06 sesaat sebelum penutupan perdagangan dan level terendah berada di 7.135,03 sesaat setelah perdagangan dibuka. Mayoritas saham siang ini menguat yakni sebanyak 282 unit, sedangkan 237 unit lainnya melemah, dan 174 sisanya stagnan.

Umumnya IHSG cenderung melemah di bulan Agustus. Namun di tahun ini, IHSG justru mencatatkan kinerja yang positif. Meskipun statistik menunjukkan kinerja positif, tetapi tantangan IHSG cukup besar di tengah gejolak yang terjadi baik dari luar maupun dalam negeri.

Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.

Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Kamis (1/9/2022).

1. PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT), naik +28,99%, ke Rp 89/unit

2. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), naik +15,69%, ke Rp 236/unit

3. PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON), naik +12,33%, ke Rp 82/unit

4. PT ABM Investama Tbk (ABMM), naik +11,27%, ke Rp 3.060/unit

5. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), naik +10,56%, ke Rp 178/unit

Saham Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,93 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 152,12 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham HDIT bergerak di rentang Rp 69-92/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham HDIT mencapai Rp 135,7 miliar.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 22 Agustus hingga Rabu (31/8/2022) saham HDIT tercatat hanya 1 kali menghijau, dengan 3 kali merah, dan 4 kali stagnan. Dengan ini HDIT masih mencatatkan kenaikan mencapai 25,35% dalam sepekan dan 20,27% dalam sebulan.

Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham HDIT. Tetapi, jika melihat kinerja keuangannya, pada kuartal II-2022 HDIT berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 2,11 miliar.

Sebagai informasi, HDIT memulai bisnis yang berfokus di Indonesia bagian Timur. Perusahaan yang melantai di Bursa pada tahun 2019 ini telah berkembang pesat menjadi perusahaan solusi FinTech di Indonesia.

HDIT khususnya bergerak di perdagangan elektronik dengan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, dan voucher digital.

Saat ini HDIT sudah memiliki lebih dari 200.000 agen pembayaran di seluruh Indonesia yang terdiri dari perusahaan swasta, distributor lokal, UMKM hingga perorangan.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Kamis (1/9/2022).

1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), turun -5,05%, ke Rp 2.070/unit

2. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), turun -3,69%, ke Rp 470/unit

3. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST), turun -3,52%, ke Rp 137/unit

4. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), turun -3,03%, ke Rp 96/unit

5. PT Global Mediacom Tbk (BMTR), turun -2,78%, ke Rp 350/unit

Emiten ritel minimarket dengan waralaba Alfamart yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 108,42 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 51,89 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham AMRT bergerak di rentang Rp 2.050-2.150/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham AMRT mencapai Rp 85,96 triliun.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 22 Agustus hingga Rabu (31/8/2022) AMRT tercatat 4 kali menghijau, dengan 2 kali merah, dan 2 kali stagnan. Dengan ini AMRT masih mencatatkan kenaikan 3,5% dalam sepekan dan 6,15% sebulan.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola gerai Alfamart ini telah mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.

AMRT membukukan laba Rp 1,27 triliun, naik 46,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 876,22 miliar. Sementara, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,25 triliun. Laba tersebut naik 46,9% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 853,29 miliar. 

Mengutip laporan keuangan perseroan yang tidak diaudit pada kuartal II-2022, pendapatan AMRT naik 13,9% menjadi Rp 47,89 triliun, dari sebelumnya Rp 42,03 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Beban pokok pendapatan perseroan juga naik sebesar 13,4% menjadi Rp 37,95 triliun pada kuartal II-2022, dari sebelumnya pada kuartal II-2021 sebesar Rp 33,46 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular