BNI Rombak Direksi Sampai Kaesang Kipas-kipas Duit
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa (31/8/2022), setelah sempat terkoreksi karena investor cenderung wait and see menanti pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,27% ke posisi 7.178,59.
IHSG dibuka melemah 0,66% di posisi 7.112,36. Di perdagangan sesi I hari ini, IHSG terus mencoba untuk kembali ke zona hijau. Namun, IHSG hanya berhasil memangkas koreksi. Pada perdagangan sesi II, koreksi IHSG terus terpangkas dan pada akhirnya berhasil ditutup di zona hijau.
Lalu bagaimana kinerja IHSG pada awal September ini? Yuk simak kabar emiten berikut ini!
Ada Transisi Energi, PGN Pasok Gas 17,5 BBTUD ke Fajar Paper
Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGAS) mengoptimasi layanan gas bumi untuk mendukung keberlanjutan PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW). PGN akan menyalurkan gas bumi sampai dengan 17,5 BBTUD pada Fajar Paper.
Sebelumnya, PGN melayani kebutuhan gas bumi Fajar Paper menggunakan skema seasonal selling, atau volumenya disesuaikan dengan kebutuhan dalam periode tertentu. Kini penyaluran gas bumi ke Fajar Paper merupakan kontrak jangka panjang hingga 2035 yang diikat dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).
Pemenuhan gas ke Fajar Paper berasal dari dari portfolio alokasi pasokan Gas PGN di Jawa Bagian Barat yang disalurkan menggunakan pipa South Sumatera West Java (SSWJ) dan pipa distribusi dedicated hilir. Ke depan Fajar Paper berencana melakukan pengembangan Gas Turbin dan 1 unit Paper Mill, sehingga penyaluran gas diharapkan akan meningkat menjadi 28-30 BBTUD.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan bahwa PGN akan menjaga performa layanan dalam menyediakan infrastruktur gas yang memadai dan ketahanan pasokan yang terjaga agar nilai lebih dari gas bumi dapat diserap pelanggan bisa optimal.
"Fajar Paper sebagai industri, erat kaitannya dengan dampak multiplier effect bagi masyarakat dan perekonomian. Diantaranya adalah penambahan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk dalam negeri," ujar Faris dalam siaran resmi, Rabu (31/8/2022).
Fajar Paper merupakan produsen kertas dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton per tahun. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam kertas kemasan dari kertas daur ulang seperti, Coated Duplex, Container Board, dan White Liner Board.
Selain menggunakan kertas daur ulang, fasilitas-fasilitas produsen kertas ini menerapkan aspek lingkungan dan zero waste.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada PGN, dengan PJBG yang akan dilanjutkan dengan proses gas in. Kami mengharapkan bahwa kerjasama ini akan berlanjut bukan hanya di Jakarta, tapi juga di Surabaya. Semoga titik terang kita dapatkan menjelang akhir tahun, supaya produksi kita bisa berjalan lancar," ujar Direktur Fajar Surya Wisesa Yustinus Yusuf Kusumah.
Sementara itu, PGN telah melayani kebutuhan gas bumi ke lebih dari 2.446 pelanggan industri di berbagai daerah. Dengan performa gas yang mengalir 24 jam dan harganya yang bersaing, akan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya.
PGN mengharapkan keuntungan yang didapatkan dari penggunaan gas bumi dapat meningkatkan produktivitas industri dan berdaya saing, serta menjadi solusi energi yang bersih menuju target net zero emission pada 2060.
Kinerja Tetap Sehat, BNI Kini Diperkuat Direksi Baru
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil membukukan tren kinerja dan ekspansi yang solid hingga Semester I tahun ini seiring dengan fokus pertumbuhan yang sehat pada nasabah top tier.
Hal tersebut terlihat dari laba bersih di Semester I 2022 yang tercatat mencapai Rp 8,8 triliun, atau tumbuh 75,1% secara year-on-year (yoy). Perolehan tersebut didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh 8,9% menjadi Rp 620,42 triliun.
"Selain kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tercatat tumbuh 7% atau mencapai Rp 691,84 triliun, dengan komposisi 69,2% diantaranya adalah Current Account Saving Account (CASA). Laba bersih juga dihasilkan dari kontribusi non-interest income yang pada Semester I Tahun 2022 ini dapat mencapai Rp 7,6 triliun atau naik 11,0%," kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar. setelah RUPSLB BNI, Rabu (31/8/2022).
Royke menambahkan, pencapaian BNI saat ini juga didukung oleh transformasi digital yang terus dilakukan, terutama pada tiga Product Champion BNI, yaitu BNI Direct, BNI Mobile Banking, dan BNI Xpora. Pada Semester I tahun ini, Perseroan berhasil membukukan pendapatan operasional sebelum pencadangan atau Pre-Provision Operating Profit (PPOP) sebesar Rp 17,2 triliun, tertinggi dalam sejarah kinerja Perseroan.
"Dengan tren pertumbuhan kinerja tersebut, BNI berhasil menembus total aset hingga Semester pertama 2022 senilai Rp 946,49 triliun, naik 8,2% YoY. Dengan bekal aset tersebut BNI memiliki kemampuan untuk meminimalisir risiko yang dihadapi ke depan," Tambah Royke Tumilaar.
Dalam RUPSLB ini, Royke juga menyampaikan, pemegang saham menyetujui pemberhentian dengan hormat Ratih Nurdiati dari Komisaris BNI, Bob Tyasika Ananta dari Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI, YB Hariantono dari Direktur IT & Operasi BNI dan Henry Panjaitan dari Direktur Treasury & International BNI.
Selain itu, RUPSLB ini juga menyetujui pengangkatan Fadlansyah Lubis sebagai Komisaris BNI, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Kabinet - Sekretariat Kabinet RI dan Mucharom sebagai Direktur Human Capital & Compliance BNI yang sebelumnya menjabat sebagai Corporate Secretary BNI.
RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Toto Prasetio sebagai Direktur IT & Operations BNI yang sebelumnya menjabat sebagai SEVP Teknologi & Informasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan menyetujui pengangkatan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Treasury BNI yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jamkrindo.
Dengan keputusan RUPS Luar Biasa ini, maka Susunan Anggota Dewan Komisaris BNI menjadi sebagai berikut:
- Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Agus Dermawan Wintarto Martowardojo,
- Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pradjoto,
- Komisaris Independen Asmawi Syam,
- Komisaris Independen Sigit Widyawan,
- Komisaris Independen Septian Hario Seto,
- Komisaris Independen Iman Sugema,
- Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet,
- Komisaris Askolani,
- Komisaris Fadlansyah Lubis, dan
- Komisaris Susyanto.
Adapun susunan Anggota Dewan Direksi Perseroan menjadi:
- Direktur Utama Royke Tumilaar,
- Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati,
- Direktur Corporate & International Banking Silvano Winston Rumantir,
- Direktur Enterprise & Commercial Banking Muhammad Iqbal,
- Direktur Treasury Putrama Wahju Setyawan,
- Direktur Risk Management David Pirzada,
- Direktur Finance Novita Widya Anggraini,
- Direktur Technology & Operations Toto Prasetio,
- Direktur Human Capital & Compliance Mucharom,
- Direktur Network & Services Ronny Venir,
- Direktur Institutional Banking Sis Apik Wijayanto, dan
- Direktur Consumer Banking Corina Leyla Karnalies.
"Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI dapat menjadi Lembaga Keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan," kata Royke.
Kinerja Oke, PTBA Sabet Penghargaan Saham Terbaik 2022
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menerima penghargaan sebagai Saham Terbaik 2022 Kategori Big Cap dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 10 triliun di Sektor Energi, pada Rabu (31/8/2022).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin mengatakan keberhasilan perusahaan mencetak kinerja cemerlang di tengah pandemi Covid-19 merupakan hasil kerja keras bersama. Dia memberikan apresiasi kepada seluruh insan PTBA yang mendukung tercapainya prestasi ini.
"Penghargaan yang diraih ini tidak terlepas dari kinerja, dukungan, dan upaya seluruh karyawan dan stakeholder PTBA sehingga kami dapat mencapai kinerja yang baik. Perusahaan terus fokus menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal," ujar Farida dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).
Dia mengharapkan seluruh insan PTBA terus memotivasi dan melanjutkan capaian positif, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi bangsa dan negara.
Adapun pemeringkatan ini didasarkan pada sejumlah perhitungan seperti pertumbuhan nilai jangka panjang, capital gain jangka pendek, pendapatan dividen, fundamental prospektif, valuasi harga wajar, potensi pertumbuhan, risiko fluktuasi harga, risiko bisnis, hingga risiko likuiditas.
Emiten harus tercatat di Bursa Efek Indonesia minimal 5 tahun, rata-rata transaksi dalam 1 tahun minimal Rp 1 miliar per hari, dan emiten tidak pernah gagal bayar maupun masalah legal dalam 5 tahun terakhir.
Sebelumnya, pada Kamis (25/8), PTBA juga mendapatkan penghargaan berkat program Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik Kujur, yang masuk ke dalam kategori Sustainability atau berkelanjutan.
Program ini merupakan langkah PTBA yang turut ambil bagian dalam penyelenggaraan Indonesia Fashion Week (IFW) 2022, pada 13-17 April 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pada gelaran fashion terbesar di Indonesia tersebut, PTBA menampilkan karya Batik Kujur hasil produksi dari Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik binaan Corporate Social Responsibility (CSR) PTBA.
Laba Melesat 2 Kali Lipat Jadi Kado Ulang Tahun KRAS
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menunjukkan pertumbuhan kinerja dengan laba sebesar US$ 78,65 juta atau Rp 1,17 triliun di semester I-2022.
"Setelah mencatatkan laba di awal tahun 2022, semester I-2022 ini Krakatau Steel kembali meningkatkan kinerjanya. Laba semester I-2022 ini meningkat dua kali lipat dibandingkan laba semester I-2021 yang sebesar US$ 33,02 juta atau setara dengan Rp 490,7 miliar. Ini adalah hadiah terbaik di hari ulang tahun Krakatau Steel," jelas Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).
Dari sisi pendapatan, pada semester I-2022 Krakatau Steel juga mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi sebesar US$ 1,34 miliar atau setara Rp 19,88 triliun. Adapun jumlah tersebut meningkat 27% dari pendapatan Krakatau Steel di semester I-2021 yang sebesar US$ 1,05 miliar atau setara dengan Rp 15,68 triliun.
Silmy juga menambahkan bahwa seiring dengan peningkatan laba dan pendapatan, EBITDA Krakatau Steel juga meningkat 5,9% menjadi sebesar US$ 91,0 juta dari sebelumnya sebesar US$ 85,9 juta di semester I-2021. Sementara itu volume penjualan Krakatau Steel meningkat 10% menjadi sebesar 1.098.000 ton dari sebelumnya sebesar 995.000 ton di periode yang sama tahun lalu.
"Ekuitas Krakatau Steel juga mengalami kenaikan 13% dari menjadi sebesar US$587 juta hingga Juni 2022 dari sebelumnya sebesar US$ 522 juta di Desember 2021," lanjut dia.
Di samping itu, hingga akhir Juni 2022 juga terjadi peningkatan aset Krakatau Steel sebesar 4% menjadi sebesar US$ 3,89 miliar dari sebelumnya US$ 3,74 miliar pada 31 Desember 2021.
"Sesuai dengan tema HUT ke-52 tahun Krakatau Steel, Continuing Positivity, kinerja Krakatau Steel meneruskan tren positif dari kinerja sebelumnya di 2021. Kami yakin ke depan Krakatau Steel akan semakin tangguh, semakin sehat, menjadi perusahaan BUMN yang memberikan kontribusi terbaiknya untuk kemajuan industri baja nasional," tutup Silmy.
Emiten Lo Kheng Hong Ini Ruginya Makin Jumbo Jadi Rp 162,9 M
PT Intiland Development Tbk (DILD) yang belum lama ini sahamnya diborong oleh investor kawakan Lo Kheng Hong merilis kinerja yang kurang memuaskan pada semester I-2022.
Buktinya, rugi bersih emiten properti ini melonjak menjadi Rp 162,92 miliar di semester I-2022. Padahal, pada semester I-2021 lalu, rugi Intiland hanya Rp 23,14 miliar.
Akibatnya, rugi per saham dasar juga membengkak menjadi Rp 15,72 per unit dari sebelumnya Rp 2,23 per unit.
Di saat yang sama, Intiland membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 960,4 miliar di periode Januari-Juni 2022. Jumlah itu turun 14,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,12 triliun.
Walau begitu, beban pokok penjualan dan beban langsung tercatat juga naik 6,23% menjadi Rp 622,6 miliar dari sebelumnya Rp 586,04 miliar. Mengakibatkan, laba kotor turun 36,55% menjadi Rp 337,8 miliar.
DILD mencatatkan penurunan jumlah beban usaha menjadi Rp 172,07 miliar dari sebelumnya Rp 187,58 miliar. Hanya saja, belum mampu mengangkat kinerja perseroan yang membukukan penurunan laba usaha sebesar 51,94% menjadi Rp 165,73 miliar.
Sementara itu beban lain-lain bersih tercatat sebesar Rp 338,64 miliar atau naik tipis dari sebelumnya Rp 337,33 miliar.
Hingga Juni, Intiland memiliki total aset sebesar Rp 16,57 triliun, naik tipis dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 16,46 triliun. Rinciannya, total liabilitas naik 3,2% menjadi Rp 10,76 triliun dan total ekuitas turun 3,81% menjadi Rp 5,8 triliun.
Intiland Development menjadi portofolio saham teranyar investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH). Lo baru-baru ini muncul sebagai salah satu pemegang saham DILD terbesar atau dengan kepemilikan di atas 5%.
Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan LKH muncul sebagai salah satu pemegang saham DILD terbesar per 12 Agustus 2022. Lo Kheng Hong dilaporkan memiliki 651,41 juta saham DILD atau berstatus sebagai pemegang saham 6,28%.
(mij/mij)