Kabar Pasar

BNI Rombak Direksi Sampai Kaesang Kipas-kipas Duit

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
01 September 2022 09:46
Instagram Kaesang Pangarep
Foto: Instagram Kaesang Pangarep

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa (31/8/2022), setelah sempat terkoreksi karena investor cenderung wait and see menanti pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,27% ke posisi 7.178,59.

IHSG dibuka melemah 0,66% di posisi 7.112,36. Di perdagangan sesi I hari ini, IHSG terus mencoba untuk kembali ke zona hijau. Namun, IHSG hanya berhasil memangkas koreksi. Pada perdagangan sesi II, koreksi IHSG terus terpangkas dan pada akhirnya berhasil ditutup di zona hijau.

Lalu bagaimana kinerja IHSG pada awal September ini? Yuk simak kabar emiten berikut ini!

Ada Transisi Energi, PGN Pasok Gas 17,5 BBTUD ke Fajar Paper

Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGAS) mengoptimasi layanan gas bumi untuk mendukung keberlanjutan PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW). PGN akan menyalurkan gas bumi sampai dengan 17,5 BBTUD pada Fajar Paper.

Sebelumnya, PGN melayani kebutuhan gas bumi Fajar Paper menggunakan skema seasonal selling, atau volumenya disesuaikan dengan kebutuhan dalam periode tertentu. Kini penyaluran gas bumi ke Fajar Paper merupakan kontrak jangka panjang hingga 2035 yang diikat dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).

Pemenuhan gas ke Fajar Paper berasal dari dari portfolio alokasi pasokan Gas PGN di Jawa Bagian Barat yang disalurkan menggunakan pipa South Sumatera West Java (SSWJ) dan pipa distribusi dedicated hilir. Ke depan Fajar Paper berencana melakukan pengembangan Gas Turbin dan 1 unit Paper Mill, sehingga penyaluran gas diharapkan akan meningkat menjadi 28-30 BBTUD.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan bahwa PGN akan menjaga performa layanan dalam menyediakan infrastruktur gas yang memadai dan ketahanan pasokan yang terjaga agar nilai lebih dari gas bumi dapat diserap pelanggan bisa optimal.

"Fajar Paper sebagai industri, erat kaitannya dengan dampak multiplier effect bagi masyarakat dan perekonomian. Diantaranya adalah penambahan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk dalam negeri," ujar Faris dalam siaran resmi, Rabu (31/8/2022).

Fajar Paper merupakan produsen kertas dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton per tahun. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam kertas kemasan dari kertas daur ulang seperti, Coated Duplex, Container Board, dan White Liner Board.

Selain menggunakan kertas daur ulang, fasilitas-fasilitas produsen kertas ini menerapkan aspek lingkungan dan zero waste.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada PGN, dengan PJBG yang akan dilanjutkan dengan proses gas in. Kami mengharapkan bahwa kerjasama ini akan berlanjut bukan hanya di Jakarta, tapi juga di Surabaya. Semoga titik terang kita dapatkan menjelang akhir tahun, supaya produksi kita bisa berjalan lancar," ujar Direktur Fajar Surya Wisesa Yustinus Yusuf Kusumah.

Sementara itu, PGN telah melayani kebutuhan gas bumi ke lebih dari 2.446 pelanggan industri di berbagai daerah. Dengan performa gas yang mengalir 24 jam dan harganya yang bersaing, akan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya.

PGN mengharapkan keuntungan yang didapatkan dari penggunaan gas bumi dapat meningkatkan produktivitas industri dan berdaya saing, serta menjadi solusi energi yang bersih menuju target net zero emission pada 2060.

Kinerja Tetap Sehat, BNI Kini Diperkuat Direksi Baru

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil membukukan tren kinerja dan ekspansi yang solid hingga Semester I tahun ini seiring dengan fokus pertumbuhan yang sehat pada nasabah top tier.

Hal tersebut terlihat dari laba bersih di Semester I 2022 yang tercatat mencapai Rp 8,8 triliun, atau tumbuh 75,1% secara year-on-year (yoy). Perolehan tersebut didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh 8,9% menjadi Rp 620,42 triliun.

"Selain kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tercatat tumbuh 7% atau mencapai Rp 691,84 triliun, dengan komposisi 69,2% diantaranya adalah Current Account Saving Account (CASA). Laba bersih juga dihasilkan dari kontribusi non-interest income yang pada Semester I Tahun 2022 ini dapat mencapai Rp 7,6 triliun atau naik 11,0%," kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar. setelah RUPSLB BNI, Rabu (31/8/2022).

Royke menambahkan, pencapaian BNI saat ini juga didukung oleh transformasi digital yang terus dilakukan, terutama pada tiga Product Champion BNI, yaitu BNI Direct, BNI Mobile Banking, dan BNI Xpora. Pada Semester I tahun ini, Perseroan berhasil membukukan pendapatan operasional sebelum pencadangan atau Pre-Provision Operating Profit (PPOP) sebesar Rp 17,2 triliun, tertinggi dalam sejarah kinerja Perseroan.

"Dengan tren pertumbuhan kinerja tersebut, BNI berhasil menembus total aset hingga Semester pertama 2022 senilai Rp 946,49 triliun, naik 8,2% YoY. Dengan bekal aset tersebut BNI memiliki kemampuan untuk meminimalisir risiko yang dihadapi ke depan," Tambah Royke Tumilaar.

Dalam RUPSLB ini, Royke juga menyampaikan, pemegang saham menyetujui pemberhentian dengan hormat Ratih Nurdiati dari Komisaris BNI, Bob Tyasika Ananta dari Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI, YB Hariantono dari Direktur IT & Operasi BNI dan Henry Panjaitan dari Direktur Treasury & International BNI.

Selain itu, RUPSLB ini juga menyetujui pengangkatan Fadlansyah Lubis sebagai Komisaris BNI, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Kabinet - Sekretariat Kabinet RI dan Mucharom sebagai Direktur Human Capital & Compliance BNI yang sebelumnya menjabat sebagai Corporate Secretary BNI.

RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Toto Prasetio sebagai Direktur IT & Operations BNI yang sebelumnya menjabat sebagai SEVP Teknologi & Informasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan menyetujui pengangkatan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Treasury BNI yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jamkrindo.

Dengan keputusan RUPS Luar Biasa ini, maka Susunan Anggota Dewan Komisaris BNI menjadi sebagai berikut:

- Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Agus Dermawan Wintarto Martowardojo,

- Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pradjoto,

- Komisaris Independen Asmawi Syam,

- Komisaris Independen Sigit Widyawan,

- Komisaris Independen Septian Hario Seto,

- Komisaris Independen Iman Sugema,

- Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet,

- Komisaris Askolani,

- Komisaris Fadlansyah Lubis, dan

- Komisaris Susyanto.

Adapun susunan Anggota Dewan Direksi Perseroan menjadi:

- Direktur Utama Royke Tumilaar,

- Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati,

- Direktur Corporate & International Banking Silvano Winston Rumantir,

- Direktur Enterprise & Commercial Banking Muhammad Iqbal,

- Direktur Treasury Putrama Wahju Setyawan,

- Direktur Risk Management David Pirzada,

- Direktur Finance Novita Widya Anggraini,

- Direktur Technology & Operations Toto Prasetio,

- Direktur Human Capital & Compliance Mucharom,

- Direktur Network & Services Ronny Venir,

- Direktur Institutional Banking Sis Apik Wijayanto, dan

- Direktur Consumer Banking Corina Leyla Karnalies.

"Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI dapat menjadi Lembaga Keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan," kata Royke.

Kinerja Oke, PTBA Sabet Penghargaan Saham Terbaik 2022

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menerima penghargaan sebagai Saham Terbaik 2022 Kategori Big Cap dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 10 triliun di Sektor Energi, pada Rabu (31/8/2022).

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin mengatakan keberhasilan perusahaan mencetak kinerja cemerlang di tengah pandemi Covid-19 merupakan hasil kerja keras bersama. Dia memberikan apresiasi kepada seluruh insan PTBA yang mendukung tercapainya prestasi ini.

"Penghargaan yang diraih ini tidak terlepas dari kinerja, dukungan, dan upaya seluruh karyawan dan stakeholder PTBA sehingga kami dapat mencapai kinerja yang baik. Perusahaan terus fokus menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal," ujar Farida dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).

Dia mengharapkan seluruh insan PTBA terus memotivasi dan melanjutkan capaian positif, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi bangsa dan negara.

Adapun pemeringkatan ini didasarkan pada sejumlah perhitungan seperti pertumbuhan nilai jangka panjang, capital gain jangka pendek, pendapatan dividen, fundamental prospektif, valuasi harga wajar, potensi pertumbuhan, risiko fluktuasi harga, risiko bisnis, hingga risiko likuiditas.

Emiten harus tercatat di Bursa Efek Indonesia minimal 5 tahun, rata-rata transaksi dalam 1 tahun minimal Rp 1 miliar per hari, dan emiten tidak pernah gagal bayar maupun masalah legal dalam 5 tahun terakhir.

Sebelumnya, pada Kamis (25/8), PTBA juga mendapatkan penghargaan berkat program Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik Kujur, yang masuk ke dalam kategori Sustainability atau berkelanjutan.

Program ini merupakan langkah PTBA yang turut ambil bagian dalam penyelenggaraan Indonesia Fashion Week (IFW) 2022, pada 13-17 April 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pada gelaran fashion terbesar di Indonesia tersebut, PTBA menampilkan karya Batik Kujur hasil produksi dari Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik binaan Corporate Social Responsibility (CSR) PTBA.

Laba Melesat 2 Kali Lipat Jadi Kado Ulang Tahun KRAS

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menunjukkan pertumbuhan kinerja dengan laba sebesar US$ 78,65 juta atau Rp 1,17 triliun di semester I-2022.

"Setelah mencatatkan laba di awal tahun 2022, semester I-2022 ini Krakatau Steel kembali meningkatkan kinerjanya. Laba semester I-2022 ini meningkat dua kali lipat dibandingkan laba semester I-2021 yang sebesar US$ 33,02 juta atau setara dengan Rp 490,7 miliar. Ini adalah hadiah terbaik di hari ulang tahun Krakatau Steel," jelas Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan tertulis, Rabu (31/8/2022).

Dari sisi pendapatan, pada semester I-2022 Krakatau Steel juga mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi sebesar US$ 1,34 miliar atau setara Rp 19,88 triliun. Adapun jumlah tersebut meningkat 27% dari pendapatan Krakatau Steel di semester I-2021 yang sebesar US$ 1,05 miliar atau setara dengan Rp 15,68 triliun.

Silmy juga menambahkan bahwa seiring dengan peningkatan laba dan pendapatan, EBITDA Krakatau Steel juga meningkat 5,9% menjadi sebesar US$ 91,0 juta dari sebelumnya sebesar US$ 85,9 juta di semester I-2021. Sementara itu volume penjualan Krakatau Steel meningkat 10% menjadi sebesar 1.098.000 ton dari sebelumnya sebesar 995.000 ton di periode yang sama tahun lalu.

"Ekuitas Krakatau Steel juga mengalami kenaikan 13% dari menjadi sebesar US$587 juta hingga Juni 2022 dari sebelumnya sebesar US$ 522 juta di Desember 2021," lanjut dia.

Di samping itu, hingga akhir Juni 2022 juga terjadi peningkatan aset Krakatau Steel sebesar 4% menjadi sebesar US$ 3,89 miliar dari sebelumnya US$ 3,74 miliar pada 31 Desember 2021.

"Sesuai dengan tema HUT ke-52 tahun Krakatau Steel, Continuing Positivity, kinerja Krakatau Steel meneruskan tren positif dari kinerja sebelumnya di 2021. Kami yakin ke depan Krakatau Steel akan semakin tangguh, semakin sehat, menjadi perusahaan BUMN yang memberikan kontribusi terbaiknya untuk kemajuan industri baja nasional," tutup Silmy.

Emiten Lo Kheng Hong Ini Ruginya Makin Jumbo Jadi Rp 162,9 M

PT Intiland Development Tbk (DILD) yang belum lama ini sahamnya diborong oleh investor kawakan Lo Kheng Hong merilis kinerja yang kurang memuaskan pada semester I-2022.

Buktinya, rugi bersih emiten properti ini melonjak menjadi Rp 162,92 miliar di semester I-2022. Padahal, pada semester I-2021 lalu, rugi Intiland hanya Rp 23,14 miliar.

Akibatnya, rugi per saham dasar juga membengkak menjadi Rp 15,72 per unit dari sebelumnya Rp 2,23 per unit.

Di saat yang sama, Intiland membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 960,4 miliar di periode Januari-Juni 2022. Jumlah itu turun 14,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,12 triliun.

Walau begitu, beban pokok penjualan dan beban langsung tercatat juga naik 6,23% menjadi Rp 622,6 miliar dari sebelumnya Rp 586,04 miliar. Mengakibatkan, laba kotor turun 36,55% menjadi Rp 337,8 miliar.

DILD mencatatkan penurunan jumlah beban usaha menjadi Rp 172,07 miliar dari sebelumnya Rp 187,58 miliar. Hanya saja, belum mampu mengangkat kinerja perseroan yang membukukan penurunan laba usaha sebesar 51,94% menjadi Rp 165,73 miliar.

Sementara itu beban lain-lain bersih tercatat sebesar Rp 338,64 miliar atau naik tipis dari sebelumnya Rp 337,33 miliar.

Hingga Juni, Intiland memiliki total aset sebesar Rp 16,57 triliun, naik tipis dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 16,46 triliun. Rinciannya, total liabilitas naik 3,2% menjadi Rp 10,76 triliun dan total ekuitas turun 3,81% menjadi Rp 5,8 triliun.

Intiland Development menjadi portofolio saham teranyar investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH). Lo baru-baru ini muncul sebagai salah satu pemegang saham DILD terbesar atau dengan kepemilikan di atas 5%.

Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan LKH muncul sebagai salah satu pemegang saham DILD terbesar per 12 Agustus 2022. Lo Kheng Hong dilaporkan memiliki 651,41 juta saham DILD atau berstatus sebagai pemegang saham 6,28%.

Kaesang Kipas-kipas, Laba PMMP Naik 6% Jadi Rp 92 M

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mencatat kenaiak laba bersih 5% secara tahunan menjadi Rp 6,4 juta pada semester pertama tahun ini. Ini setara sekitar Rp 92,72 miliar jika menggunakan asumsi kurs Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kenaikan laba tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan emiten pengolah makanan beku berbasis udang tersebut. Kenaikannya sebesar 17,2% secara tahunan menjadi US% 100,5 juta.

PMMP juga mencetak Laba Kotor sebesar US$ 21,7 juta pada semester I tahun 2022, meningkat sebesar 16,9% dari pencapaian tahun lalu sebesar US$ 18,5 juta.

Sedangkan, Laba Operasi PMMP menurun tipis dari pencapaian tahun lalu sebesar US$ 10,6 juta, menjadi US$ 10,5 juta pada tahun 2022, yang disebabkan meningkatnya beban penjualan PMMP. Kenaikan ini merupakan dampak dari kenaikan biaya angkut kontainer selama tahun 2022.

"Kinerja positif ini juga tidak lepas dari mulai beroperasinya pabrik ke-8 Perseroan sejak kuartal I tahun 2022. Sejauh ini, pencapaian kinerja kami hingga Juni 2022 masih sesuai dengan target awal kami pada awal tahun,," ujar

Martinus Soesilo, Direktur Utama PMMP, Rabu (31/8/2022).

Selain itu, faktor pendukung lainnya adalah, meningkatnya penjualan ekspor, terutama ke Amerika Serikat, yang meningkat sebesar 10,1% sevara tahunan menjadi US$ 81,7 juta pada Juni 2022 dari US$ 74,2 juta pada Juni 2021. Selain itu, volume penjualan Perseroan juga meningkat jadi 10.838 ton per Juni 2022 dari tahun sebelumnya sebesar 9.677 ton, atau naik sebesar 12,0% secara secara tahunan.

Ke depan, PMMP akan terus berkomitmen dan optimis untuk mencapai target penjualan tahun 2022 yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni peningkatan volume penjualan sekitar sebesar 15% menjadi kurang lebih 22.000 ton dan peningkatan penjualan sebesar 15% menjadi US$ 200 juta.

GK Hebat merupakan platform akselerator UMKM yang didirikan oleh Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo. Tahun lalu, GK Hebat membeli sebanyak 188,24 juta saham PMMP. Kepemilikan GK Hebat atas PMMP saat ini sebesar 8%.

Aksi Cerdik PWON, Diam-diam Bisnis Rumah Sakit Lewat SAME

Diam-diam PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) kembali masuk bisnis rumah sakit. Aksi senyap ini ditandai dengan akuisisi entitas usaha Grup Emtek, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME).

"Kami saat ini memiliki 4,1% saham SAME," ujar Corporate Secretary PWON Minarto Basuki kepada CNBC Indonesia, Rabu (31/8/2022). Porsi ini setara dengan kepemilikan 702,29 juta saham SAME.

Sebagai salah satu pemain properti terbesar, PWON sejatinya pernah memiliki bisnis rumah sakit. PWON punya 30% saham Rumah Sakit EMC Tangerang.

Medio 2022, PWON melepas seluruh kepemilikannya atas rumah sakit yang sebelumnya bernama Usada Insani tersebut. Kemudian, SAME menjadi pengendali EMC Tangerang saat ini.

Kemudian, PWON mengambil manuver yang terbilang cerdik. PWON secara bertahap membeli saham SAME. Tak menutup kemungkinan, jumlahnya bakal terus bertambah hingga melebihi 5%.

Oleh karena itu, alih-alih hanya memiliki satu rumah sakit, EMC Tangerang, PWON menjadi pemilik sejumlah rumah sakit secara tidak langsung melalui SAME.

SAME saat ini memiliki enam rumah sakit yang telah berubah nama menjadi EMC antara lain EMC Alam Sutera, Cikarang, Pekayon, Pulomas, Sentul dan Tangerang. Selain itu SAME juga memiliki 79,84% jaringan RS Graha Kedoya sebagai saham pengendali, dan aksi korporasi teranyar adalah kepemilikan 28% RS Jakarta Eye Center.

"Melalui pembelian di bursa, saat ini PWON telah menjadi salah satu pemegang saham (minoritas) di SAME. Kepemilikan saham SAME merupakan kelanjutan dari investasi PWON dari yang sebelumnya hanya saham di satu rumah sakit menjadi investasi di saham SAME, entitas induk yang memiliki jaringan rumah sakit, dengan harapan potensi pertumbuhan yang lebih besar," terang Minarto.

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) saat ini merupakan pemegang saham mayoritas SAME, dengan kepemilikan 76,23%. Sedang porsi masyarakat sebesar 23,64%.

Ini Pemicu Penurunan Rugi APLN 5,92% Jadi Rp 383 M

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penurunan rugi bersih pada semester I-2022 sebesar 5,92% menjadi Rp 383,4 miliar dari rugi Rp 407,56 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan itu tak lepas dari perolehan penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp 2,20 triliun pada semester 1-2022. Nilai ini melesat 41,75% dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,55 triliun.

Corporate Secretary APLN Justini Omas menjelaskan, selain karena perekonomian ekonomi yang tumbuh positif 5,23% pada semester I-2022, strategi perusahaan untuk mempercepat pembangunan proyek-proyek properti juga menopang kenaikan pendapatan.

"Pada semester I-2022, kami membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp1,55 triliun, naik 48,0% dari Rp1,05 triliun pada periode sama tahun lalu," ujar Justini dalam keterangan pers, Rabu (31/8/2022).

Kenaikan pendapatan juga ditopang oleh membaiknya segmen bisnis jasa perhotelan dan pusat perbelanjaan. Pada periode ini, Perusahaan mencatat pendapatan berulang dari kedua segmen bisnis tersebut mencapai Rp 652,6 miliar, meningkat 28,9% dibandingkan semester I-2021 sebesar Rp506,4 miliar.

"Aktivitas masyarakat di luar ruang seperti wisata, belanja dan berbagai kegiatan MICE semakin tinggi dan berdampak positif bagi bisnis hotel serta pusat perbelanjaan. Kami berharap keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 akan terus meningkatkan aktivitas ekonomi, sehingga kinerja Perusahaan juga semakin solid," terang Justini.

Ngenes! Laba Bersih Anjlok, Saham ICBP dan INDF Babak Belur

Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) serta induk usahanya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) anjlok parah setelah ICBP mencatat penurunan laba bersih sebesar 40% menjadi Rp 1,93 triliun pada semester pertama 2022.

Padahal, perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 16% menjadi Rp 32,59 triliun dibandingkan Rp 28,20 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Koreksi hingga level Auto Reject Bawah (ARB) alias level koreksi maksimal dibukukan oleh ICBP yang harga sahamnya drop 6,88% ke harga Rp 8.125/unit. Induk usahanya INDF juga terpantau ambruk parah dengan penurunan 3,08% ke harga Rp 6.800/unit.

Transaksi ICBP terpantau cukup ramai hari ini di angka Rp 129 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 94 triliun sedangkan INDF ditransaksikan sebanyak Rp 54 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 55 triliun.

Berbagai harga komoditas membuat laba usaha perseroan turun 8% menjadi Rp 5,88 triliun. "Penurunan laba per tanggal 30 Juni 2022 juga karena adanya kerugian kurs yang belum terealisasi yang timbul dari kegiatan pendanaan," ujar Direktur Utama & CEO Indofood Anthoni Salim dalam keterangan resmi, Rabu (31/8/2022).

Dengan tidak memperhitungkan non-recurring item dan selisih kurs, core profit turun 23% menjadi Rp 3,03 triliun dari Rp 3,95 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurutnya, di tengah perekonomian global yang melambat, kondisi perekonomian Indonesia relatif baik.

Berbagai inisiasi untuk kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar negeri di antaranya dengan memperkuat kepemimpinan di pasar melalui investasi secara berkelanjutan pada merek-merek produk, dan memperdalam penetrasi pasar.

Selain itu, perseroan juga akan senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan manufaktur dan produksinya serta menjaga posisi keuangan.

"Kami akan terus fokus pada upaya mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas," imbuh Anthoni.

Adaro Cs Cuan Gede, Boy Thohir 'Kantongi' Duit Nyaris Rp 2 T!

Pengusaha nasional dengan portofolio bisnis membentang dari batu bara hingga pengiriman barang, Garibaldi 'Boy' Thohir, berpotensi mengantongi keuntungan triliunan dari kinerja positif perusahaan yang dimilikinya hingga pertengahan tahun ini.

Sebagian besar emiten yang dimiliki oleh Boy Thohir mencatatkan kinerja positif dalam enam bulan pertama tahun ini. Artinya jika emiten-emiten tersebut memilih untuk menggunakan sebagian atau seluruh laba untuk didistribusikan kepada investor dalam bentuk dividen, maka pundi-pundi Boy Thohir akan ikut meningkat.

Lalu seberapa besar cuan Boy Thohir diukur dari kinerja keuangan emiten yang masuk dalam portofolio bisnis miliknya?

Adaro Energy (ADRO) & Adaro Minerals (ADMR)

Adaro mencatatkan laba bersih senilai US$ 1,21 miliar atau setara Rp 18,05 triliun (kurs Rp 14.885/US$) hingga akhir semester I-2022. Capaian tersebut meroket sebesar 613% dari semester I-2021 senilai US$ 169,96 juta.

Tingginya harga batu bara akibat pemulihan permintaan pasca pandemi serta didorong juga oleh kelangkaan energi imbas perang di Eropa Timur, membuat keuntungan operasi batu bara Adaro melonjak drastis.

Kepemilikan langsung Boy Thohir di emiten ini adalah sebesar 6,18%. Selain itu ia juga memiliki kepemilikan tidak langsung bersama TP Rachmat, keluarga Benny Subianto dan keluarga Edwin Soeradjaya melalui kongsi PT Adaro Strategic Investment (ASI) yang merupakan pengendali perusahaan dengan kepemilikan saham 43,91%. Data terbaru yang tersedia yakni prospektus IPO Adaro Minerals (ADMR), kepemilikan tidak langsung Boy Thohir di ADRO lewat ASI adalah 1,92%.

Artinya secara total kepemilikan Boy Thohir di ADRO mencapai 8,1%. Dengan perolehan laba tersebut, porsi yang akan diterima oleh Boy Thohir apabila seluruh laba dibagikan ke investor mencapai Rp 1,46 triliun. Sebagai catatan, ADRO merupakan salah satu emiten yang rajin membagikan dividen, dengan angka DPR dua tahun terakhir mencapai 86% laba.

Selanjutnya kinerja fantastis juga dicatatkan oleh ADMR yang merupakan anak usaha ADRO yang berfokus pada batu bara kalori tinggi. Laba usaha ADMR semester pertama tercatat US$ 272,72 juta (Rp 4,06 triliun). Perolehan ini melesat 438,23% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 44,04 juta.

Berdasarkan perhitungan Tim Riset CNBC Indonesia, Boy Thohir yang menjabat sebagai komisaris utama ADMR menguasai 8,25% saham perusahaan sebelum IPO. Nilai tersebut terdilusi setalah 15% saham baru diterbitkan dalam penawaran umum perdana, sehingga saham Boy Thohir di ADMR saat ini jumlahnya sekitar 7,01%. Adapun jumlah saham yang dimiliki langsung berjumlah 6,46%

Artinya apabila ADMR memutuskan untuk membagikan seluruh laba kepada pemegang saham, porsi yang diterima oleh Boy Thohir atas kepemilikan langsung (6,45%) mencapai Rp 262 miliar.

Secara total dari kedua perusahaan tambang batu bara tersebut Boy Thohir berpotensi cuan hingga Rp 1,72 triliun.

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) dan Anak Usahanya

Awal tahun ini, Boy Thohir juga masuk ke bisnis layanan finansial dengan mencaplok salah satu sekuritas besar Indonesia, Trimegah Sekuritas. Boy Thohir juga diketahui telah menyelesaikan transaksi pengambilalihan sebanyak 2,4 miliar saham atau setara dengan 33,8%.

Setelah itu sebagai pengendali baru, Boy Thohir penawaran tender wajib yang telah selesai dilakukan. Saat ini kepemilikan sahamnya di TRIM tercatat sebesar 34,64%. Alhasil dirinya juga memiliki secara tidak langsung emiten yang dimiliki oleh TRIM yakni CARS.

Hingga pertengahan tahun ini, TRIM mencatatkan laba bersih Rp 37,39 miliar, yang mana Rp 12,95 miliar merupakan porsi milik Boy Thohir. Dari sini saja cuan pribadi Boy sudah bertambah jadi Rp 1,84 triliun jika ditotal dengan cuan dari ADRO dan ADMR. Belum lagi dari kepemilikannya di CARS. CARS sendiri mencatatkan laba Rp 52,47 miliar.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular