
BNI Rombak Direksi Sampai Kaesang Kipas-kipas Duit

Kaesang Kipas-kipas, Laba PMMP Naik 6% Jadi Rp 92 M
PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mencatat kenaiak laba bersih 5% secara tahunan menjadi Rp 6,4 juta pada semester pertama tahun ini. Ini setara sekitar Rp 92,72 miliar jika menggunakan asumsi kurs Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kenaikan laba tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan emiten pengolah makanan beku berbasis udang tersebut. Kenaikannya sebesar 17,2% secara tahunan menjadi US% 100,5 juta.
PMMP juga mencetak Laba Kotor sebesar US$ 21,7 juta pada semester I tahun 2022, meningkat sebesar 16,9% dari pencapaian tahun lalu sebesar US$ 18,5 juta.
Sedangkan, Laba Operasi PMMP menurun tipis dari pencapaian tahun lalu sebesar US$ 10,6 juta, menjadi US$ 10,5 juta pada tahun 2022, yang disebabkan meningkatnya beban penjualan PMMP. Kenaikan ini merupakan dampak dari kenaikan biaya angkut kontainer selama tahun 2022.
"Kinerja positif ini juga tidak lepas dari mulai beroperasinya pabrik ke-8 Perseroan sejak kuartal I tahun 2022. Sejauh ini, pencapaian kinerja kami hingga Juni 2022 masih sesuai dengan target awal kami pada awal tahun,," ujar
Martinus Soesilo, Direktur Utama PMMP, Rabu (31/8/2022).
Selain itu, faktor pendukung lainnya adalah, meningkatnya penjualan ekspor, terutama ke Amerika Serikat, yang meningkat sebesar 10,1% sevara tahunan menjadi US$ 81,7 juta pada Juni 2022 dari US$ 74,2 juta pada Juni 2021. Selain itu, volume penjualan Perseroan juga meningkat jadi 10.838 ton per Juni 2022 dari tahun sebelumnya sebesar 9.677 ton, atau naik sebesar 12,0% secara secara tahunan.
Ke depan, PMMP akan terus berkomitmen dan optimis untuk mencapai target penjualan tahun 2022 yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni peningkatan volume penjualan sekitar sebesar 15% menjadi kurang lebih 22.000 ton dan peningkatan penjualan sebesar 15% menjadi US$ 200 juta.
GK Hebat merupakan platform akselerator UMKM yang didirikan oleh Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo. Tahun lalu, GK Hebat membeli sebanyak 188,24 juta saham PMMP. Kepemilikan GK Hebat atas PMMP saat ini sebesar 8%.
Aksi Cerdik PWON, Diam-diam Bisnis Rumah Sakit Lewat SAME
Diam-diam PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) kembali masuk bisnis rumah sakit. Aksi senyap ini ditandai dengan akuisisi entitas usaha Grup Emtek, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME).
"Kami saat ini memiliki 4,1% saham SAME," ujar Corporate Secretary PWON Minarto Basuki kepada CNBC Indonesia, Rabu (31/8/2022). Porsi ini setara dengan kepemilikan 702,29 juta saham SAME.
Sebagai salah satu pemain properti terbesar, PWON sejatinya pernah memiliki bisnis rumah sakit. PWON punya 30% saham Rumah Sakit EMC Tangerang.
Medio 2022, PWON melepas seluruh kepemilikannya atas rumah sakit yang sebelumnya bernama Usada Insani tersebut. Kemudian, SAME menjadi pengendali EMC Tangerang saat ini.
Kemudian, PWON mengambil manuver yang terbilang cerdik. PWON secara bertahap membeli saham SAME. Tak menutup kemungkinan, jumlahnya bakal terus bertambah hingga melebihi 5%.
Oleh karena itu, alih-alih hanya memiliki satu rumah sakit, EMC Tangerang, PWON menjadi pemilik sejumlah rumah sakit secara tidak langsung melalui SAME.
SAME saat ini memiliki enam rumah sakit yang telah berubah nama menjadi EMC antara lain EMC Alam Sutera, Cikarang, Pekayon, Pulomas, Sentul dan Tangerang. Selain itu SAME juga memiliki 79,84% jaringan RS Graha Kedoya sebagai saham pengendali, dan aksi korporasi teranyar adalah kepemilikan 28% RS Jakarta Eye Center.
"Melalui pembelian di bursa, saat ini PWON telah menjadi salah satu pemegang saham (minoritas) di SAME. Kepemilikan saham SAME merupakan kelanjutan dari investasi PWON dari yang sebelumnya hanya saham di satu rumah sakit menjadi investasi di saham SAME, entitas induk yang memiliki jaringan rumah sakit, dengan harapan potensi pertumbuhan yang lebih besar," terang Minarto.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) saat ini merupakan pemegang saham mayoritas SAME, dengan kepemilikan 76,23%. Sedang porsi masyarakat sebesar 23,64%.
Ini Pemicu Penurunan Rugi APLN 5,92% Jadi Rp 383 M
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penurunan rugi bersih pada semester I-2022 sebesar 5,92% menjadi Rp 383,4 miliar dari rugi Rp 407,56 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan itu tak lepas dari perolehan penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp 2,20 triliun pada semester 1-2022. Nilai ini melesat 41,75% dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,55 triliun.
Corporate Secretary APLN Justini Omas menjelaskan, selain karena perekonomian ekonomi yang tumbuh positif 5,23% pada semester I-2022, strategi perusahaan untuk mempercepat pembangunan proyek-proyek properti juga menopang kenaikan pendapatan.
"Pada semester I-2022, kami membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp1,55 triliun, naik 48,0% dari Rp1,05 triliun pada periode sama tahun lalu," ujar Justini dalam keterangan pers, Rabu (31/8/2022).
Kenaikan pendapatan juga ditopang oleh membaiknya segmen bisnis jasa perhotelan dan pusat perbelanjaan. Pada periode ini, Perusahaan mencatat pendapatan berulang dari kedua segmen bisnis tersebut mencapai Rp 652,6 miliar, meningkat 28,9% dibandingkan semester I-2021 sebesar Rp506,4 miliar.
"Aktivitas masyarakat di luar ruang seperti wisata, belanja dan berbagai kegiatan MICE semakin tinggi dan berdampak positif bagi bisnis hotel serta pusat perbelanjaan. Kami berharap keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 akan terus meningkatkan aktivitas ekonomi, sehingga kinerja Perusahaan juga semakin solid," terang Justini.
Ngenes! Laba Bersih Anjlok, Saham ICBP dan INDF Babak Belur
Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) serta induk usahanya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) anjlok parah setelah ICBP mencatat penurunan laba bersih sebesar 40% menjadi Rp 1,93 triliun pada semester pertama 2022.
Padahal, perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 16% menjadi Rp 32,59 triliun dibandingkan Rp 28,20 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Koreksi hingga level Auto Reject Bawah (ARB) alias level koreksi maksimal dibukukan oleh ICBP yang harga sahamnya drop 6,88% ke harga Rp 8.125/unit. Induk usahanya INDF juga terpantau ambruk parah dengan penurunan 3,08% ke harga Rp 6.800/unit.
Transaksi ICBP terpantau cukup ramai hari ini di angka Rp 129 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 94 triliun sedangkan INDF ditransaksikan sebanyak Rp 54 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 55 triliun.
Berbagai harga komoditas membuat laba usaha perseroan turun 8% menjadi Rp 5,88 triliun. "Penurunan laba per tanggal 30 Juni 2022 juga karena adanya kerugian kurs yang belum terealisasi yang timbul dari kegiatan pendanaan," ujar Direktur Utama & CEO Indofood Anthoni Salim dalam keterangan resmi, Rabu (31/8/2022).
Dengan tidak memperhitungkan non-recurring item dan selisih kurs, core profit turun 23% menjadi Rp 3,03 triliun dari Rp 3,95 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, di tengah perekonomian global yang melambat, kondisi perekonomian Indonesia relatif baik.
Berbagai inisiasi untuk kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar negeri di antaranya dengan memperkuat kepemimpinan di pasar melalui investasi secara berkelanjutan pada merek-merek produk, dan memperdalam penetrasi pasar.
Selain itu, perseroan juga akan senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan manufaktur dan produksinya serta menjaga posisi keuangan.
"Kami akan terus fokus pada upaya mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas," imbuh Anthoni.
Adaro Cs Cuan Gede, Boy Thohir 'Kantongi' Duit Nyaris Rp 2 T!
Pengusaha nasional dengan portofolio bisnis membentang dari batu bara hingga pengiriman barang, Garibaldi 'Boy' Thohir, berpotensi mengantongi keuntungan triliunan dari kinerja positif perusahaan yang dimilikinya hingga pertengahan tahun ini.
Sebagian besar emiten yang dimiliki oleh Boy Thohir mencatatkan kinerja positif dalam enam bulan pertama tahun ini. Artinya jika emiten-emiten tersebut memilih untuk menggunakan sebagian atau seluruh laba untuk didistribusikan kepada investor dalam bentuk dividen, maka pundi-pundi Boy Thohir akan ikut meningkat.
Lalu seberapa besar cuan Boy Thohir diukur dari kinerja keuangan emiten yang masuk dalam portofolio bisnis miliknya?
Adaro Energy (ADRO) & Adaro Minerals (ADMR)
Adaro mencatatkan laba bersih senilai US$ 1,21 miliar atau setara Rp 18,05 triliun (kurs Rp 14.885/US$) hingga akhir semester I-2022. Capaian tersebut meroket sebesar 613% dari semester I-2021 senilai US$ 169,96 juta.
Tingginya harga batu bara akibat pemulihan permintaan pasca pandemi serta didorong juga oleh kelangkaan energi imbas perang di Eropa Timur, membuat keuntungan operasi batu bara Adaro melonjak drastis.
Kepemilikan langsung Boy Thohir di emiten ini adalah sebesar 6,18%. Selain itu ia juga memiliki kepemilikan tidak langsung bersama TP Rachmat, keluarga Benny Subianto dan keluarga Edwin Soeradjaya melalui kongsi PT Adaro Strategic Investment (ASI) yang merupakan pengendali perusahaan dengan kepemilikan saham 43,91%. Data terbaru yang tersedia yakni prospektus IPO Adaro Minerals (ADMR), kepemilikan tidak langsung Boy Thohir di ADRO lewat ASI adalah 1,92%.
Artinya secara total kepemilikan Boy Thohir di ADRO mencapai 8,1%. Dengan perolehan laba tersebut, porsi yang akan diterima oleh Boy Thohir apabila seluruh laba dibagikan ke investor mencapai Rp 1,46 triliun. Sebagai catatan, ADRO merupakan salah satu emiten yang rajin membagikan dividen, dengan angka DPR dua tahun terakhir mencapai 86% laba.
Selanjutnya kinerja fantastis juga dicatatkan oleh ADMR yang merupakan anak usaha ADRO yang berfokus pada batu bara kalori tinggi. Laba usaha ADMR semester pertama tercatat US$ 272,72 juta (Rp 4,06 triliun). Perolehan ini melesat 438,23% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 44,04 juta.
Berdasarkan perhitungan Tim Riset CNBC Indonesia, Boy Thohir yang menjabat sebagai komisaris utama ADMR menguasai 8,25% saham perusahaan sebelum IPO. Nilai tersebut terdilusi setalah 15% saham baru diterbitkan dalam penawaran umum perdana, sehingga saham Boy Thohir di ADMR saat ini jumlahnya sekitar 7,01%. Adapun jumlah saham yang dimiliki langsung berjumlah 6,46%
Artinya apabila ADMR memutuskan untuk membagikan seluruh laba kepada pemegang saham, porsi yang diterima oleh Boy Thohir atas kepemilikan langsung (6,45%) mencapai Rp 262 miliar.
Secara total dari kedua perusahaan tambang batu bara tersebut Boy Thohir berpotensi cuan hingga Rp 1,72 triliun.
Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) dan Anak Usahanya
Awal tahun ini, Boy Thohir juga masuk ke bisnis layanan finansial dengan mencaplok salah satu sekuritas besar Indonesia, Trimegah Sekuritas. Boy Thohir juga diketahui telah menyelesaikan transaksi pengambilalihan sebanyak 2,4 miliar saham atau setara dengan 33,8%.
Setelah itu sebagai pengendali baru, Boy Thohir penawaran tender wajib yang telah selesai dilakukan. Saat ini kepemilikan sahamnya di TRIM tercatat sebesar 34,64%. Alhasil dirinya juga memiliki secara tidak langsung emiten yang dimiliki oleh TRIM yakni CARS.
Hingga pertengahan tahun ini, TRIM mencatatkan laba bersih Rp 37,39 miliar, yang mana Rp 12,95 miliar merupakan porsi milik Boy Thohir. Dari sini saja cuan pribadi Boy sudah bertambah jadi Rp 1,84 triliun jika ditotal dengan cuan dari ADRO dan ADMR. Belum lagi dari kepemilikannya di CARS. CARS sendiri mencatatkan laba Rp 52,47 miliar.
(mij/mij)