Bye Asing! Sri Mulyani Mau Banyak Warga RI Ngutangin Negara

Market - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
31 August 2022 18:10
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menginginkan lebih banyak warga Indonesia yang memiliki surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan SBN dimiliki asing.

"Mengenai kepemilikan surat utang di dalam negeri, upaya strategi sekaligus untuk mengurangi risiko," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (31/8/2022).

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah hingga Juli 2022 telah mencapai Rp 7.163,12 triliun atau setara 39,56% dari produk domestik bruto (PDB).

Nilai utang pada Juli 2022 tersebut naik 0,55% dibandingkan bulan lalu yang nilainya mencapai Rp 7.123,62 triliun.

Kemenkeu (Dok: Kemenkeu)Foto: Kemenkeu (Dok: Kemenkeu)
Kemenkeu (Dok: Kemenkeu)

Berdasarkan laporan APBN Kita edisi Agustus 2022, realisasi utang pemerintah pada Juli 2022 yang sebesar Rp 7.163,12 triliun tersebut setara dengan 37,91% dari produk domestik bruto (PDB). Rasio utang tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 39,56%.

Kini porsi asing dalam SBN tersisa 15,5%, jauh lebih rendah dibandingkan tiga tahun lalu yang di atas 30%. Porsi terbesar dimiliki oleh perbankan dan Bank Indonesia (BI) dengan masing-masing 25,02% dan 25,45% per 11 Agustus 2022.

"Dari DJPPR, sering melakukan pertemuan dengan investor ritel, mayoritas ibu-ibu dan anak-anak milenial. Sehingga tak harus punya uang berpuluh-puluh juta, setengah juta juga bisa SBN ritel,"

Kemenkeu (Dok: Kemenkeu)Foto: Kemenkeu (Dok: Kemenkeu)
Kemenkeu (Dok: Kemenkeu)

Strategi ini merupakan wujud kehati-hatian pemerintah dalam mengelola utang. Semakin rendah kepemilikan asing, fundamental ekonomi Indonesia akan lebih kuat ke depannya. Terutama ketika dihadapkan dengan ketidakpastian yang tinggi. "Kita akan sangat hati-hati," tegasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Sri Mulyani: Sri Lanka Berbeda dengan Indonesia


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading