
Kas Negara Aman, Sri Mulyani: Penarikan Utang Turun Drastis!

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi pembiayaan utang dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada semester I-2023 mencapai Rp 166,5 triliun. Ini turun drastis dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Pembiayaan utang sebesar Rp 166,5 triliun artinya turun sangat drastis 15,4% dibanding tahun lalu," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat KSSK, Selasa (1/8/2023).
Secara lebih rinci, pembiayaan utang tersebut meliputi surat berharga negara (SBN) Rp157,88 triliun dan pinjaman Rp8,62 triliun.
"Pengadaan utang juga terus dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi penerimaan negara dan kas negara yang cukup baik namun juga antisipasi volatilitas pasar keuangan," jelasnya.
Kondisi pendapatan negara yang masih mampu tumbuh sebesar 5,4% dari Rp 1.336,1 triliun menjadi Rp 1.407,9 triliun. Ditopang penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 1.105,6 triliun atau tumbuh 5,4% dan PNBP Rp 302,1 triliun atau tumbuh 5,5%.
Sementara itu, dari sisi belanja negara juga masih mampu tumbuh meski tipis. Hingga akhir semester I-2023, belanja negara terealisasi sebesar Rp 1.255,7 triliun atau tumbuh 0,9% dari realisasi periode yang sama pada tahun lalu Rp 1.244,9 triliun. Besarannya setara 41% dari target belanja tahun ini Rp 3.061,2 triliun.
Dengan kondisi penerimaan yang lebih tinggi dari belanja, maka pemerintah kata Sri Mulyani tidak banyak mengeluarkan biaya untuk pembiayaan anggaran. Hingga semester I-2023 hanya mencapai Rp 135,1 triliun atau turun 14,8% dari realisasi semester I-2022 yang sebesar Rp 158,6 triliun. Besarannya pun baru 22,6% dari target pembiayaan anggaran 2023 Rp 598,2 triliun.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Was-was APBN Bikin Rupiah Anjlok, Sri Mulyani Jawab Begini!