Ambyar! Harga Perak Susut 9% dalam Sebulan
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia bergerak melemah pada perdagangan pagi hari ini. Nasib nahas belum bisa lepas dari perak.
Pada Rabu (31/8/2022) pukul 09:34 WIB, harga perak di pasar spot tercatat US$ 18,45/troy ons. Turun 0,22% dari posisi penutupan sebelumnya.
Dalam sepekan terakhir, harga perak membukukan koreksi 3,66% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga ambles 9,24%.
Senasib dengan emas, perak 'terpukul' oleh isu kenaikan suku bunga. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot turun 0,82% ke US$ 1.723,55/troy ons.
"Harga emas terus tertekan karena penyataan Jerome Powell (Ketua Bank Sentral Amerika Serikat/AS) akhir pekan lalu yang membuat ekspektasi kenaikan suku bunga secara agresif. Emas adalah aset yang tidak memberikan suku bunga, tentu menjadi kurang kompetitif," kata David Meger, Director of Metal Trading di High Ridge Futures, seperti dikutip dari Reuters.
Mengutip CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan Negeri Paman Sam sebanyak 75 basis poin (bps) menjadi 3-3,25% pada rapat 21 September mendatang adalah 68%. Lebih tinggi ketimbang probabilitas kenaikan 50 bps yaitu 32%.
Di Eropa pun demikian. Madis Muller, Pejabat European Central Bank/ECB, mengungkapkan kenaikan suku bung acuan 75 bps adalah salah satu opsi dalam rapat September.
"Saya rasa kenaikan suku bunga acuan 75 bps dalam rapat September mendatang akan menjadi opsi jika inflasi tidak kunjung membaik. Saya akan mengikuti rapat dengan pikiran terbuka. Namun kita semestinya tidak terlalu terkekang dalam mengambil kebijakan karena inflasi sudah terlalu tinggi untuk terlalu lama," papar Muller, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)