Kabar Pasar Awal Pekan, Dari Harga BBM Hingga Akuisisi BTN
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup terkoreksi pada perdagangan Jumat (26/8/2022). Investor memfokuskan perhatiannya ke simposium Jackson Hole dan isu kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yakni Pertalite dan Solar.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,54% ke posisi 7.135,25.
Lalu bagaimana dengan awal pekan ini? Yuk, simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan Senin (29/8/2022).
Jawab Kepercayaan Investor, AMMS Lakukan 4 Strategi Ini
PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) tengah fokus mengejar target pertumbuhan bisnis perusahaan di tahun 2022 guna membuktikan kepercayaan yang telah diberikan investor.
Direktur AMMS, Hartono mengatakan, pihaknya saat ini memiliki 4 strategi usaha yang kuat dalam upaya mencapai visi serta mengembangkan bidang usahanya, mulai dari peningkatan efisiensi, perkuat nilai kompetitif, penyediaan jasa yang menyeluruh hingga perluasan usaha.
"Dengan visi dan misi yang jelas didukung oleh produk dan pasar yang terus berkembang serta tim manajemen yang solid dan landasan yang kokoh, Perseroan berupaya untuk terus tumbuh menjadi perusahaan terdepan yang diperhitungkan para pesaing khususnya di Indonesia," kata Hartono, Jumat (26/8/2022).
Untuk peningkatan efisiensi, ujar Hartono, pihaknya akan melakukan efisiensi dalam penyediaan jasanya dengan melakukan penambahan mesin-mesin baru yang akan meningkatkan kinerja dan juga efisiensi dari perusahaan.
BNI Buka Suara Soal Wacana Pencaplokan BTN
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) buka suara soal rencana pencaplokan PT Bank Tabungan Negara (Pesero) Tbk (BTN). Hal ini seiring munculnya pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin yang secara terang-terangan menyatakan pemerintah memiliki wacana mendorong BNI untuk mengakuisisi BTN saat kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Teknologi di Riau.
Corporate Secretary BNI, Mucharom mengatakan pihaknya selalu mendukung rencana pengembangan bisnis oleh pemerintah dengan mempertimbangkan aspek bisnis untuk memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan serta dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta negara.
"Terkait dengan wacana akuisisi BTN, dapat kami sampaikan, bahwa sampai dengan saat ini hal tersebut belum ada arahan tindak lanjut dari pemegang saham untuk menjadikan aksi korporasi (corporate action)," kata Mucharom, Sabtu (27/8/2022).
(RCI/dhf)