
3 Hari Tiga Malam Perak Nanjak, Ada Apa Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia menguat nyaris 1% pada perdagangan hari ini terdorong oleh mata uang dolar Amerika Serikat yang melemah.
Pada Kamis (25/8/2022) pukul 15.27 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$19,34 per ons, naik 0,94% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tergelincir dari posisi tertinggi dalam 20 tahun terakhir ke 108,322 membuat perak lebih murah bagi pemegang mata uang selain dolar.
Saat ini fokus investor tertuju kepada pidato Ketua The Fed Jerome Powell di konferensi bank sentral global tahunan di Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat mendatang.
Harapannya ada petunjuk mengenai kebijakan suku bunga setelah inflasi melandai. Perak sendiri memiliki hubungan negatif dengan kenaikan suku bunga. Ketika suku bunga naik, perak cenderung turun karena biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil meningkat. Berlaku sebaliknya.
Menurut ekonom dalam jajak pendapat Reuters, Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September di tengah ekspektasi inflasi AS telah memuncak dan kekhawatiran resesi yang berkembang.
Namun, para pelaku pasar melihat suku bunga akan condong naik 75 basis poin (bp). Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bp ke 2,75-3% adalah 43,5%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bps adalah 56,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan