Jalan Pintas Grup Astra Kembangkan Ekosistem Kesehatan

Feri Sandria, CNBC Indonesia
24 August 2022 16:03
Menara Astra
Foto: Astra

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu konglomerasi terbesar Indonesia dengan bisnis terdiversifikasi, PT Astra International Tbk (ASII), kembali menambah kepemilikan sahamnya di emiten kesehatan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat Astra menambah 12,9 juta saham HEAL pada Senin (22/8) lalu. Artinya, saat ini ASII menguasai 902,45 juta atau setara kepemilikan 6,04% saham HEAL.

Dengan asumsi harga penutupan perdagangan sehari sebelumnya, Jumat (19/8), di harga Rp 1.375/saham, Astra diperkirakan merogoh kocek tambahan hingga Rp 17,74 miliar untuk menambah kepemilikan di emiten rumah sakit tersebut.

Aksi borong saham RS ini telah dilakukan Astra berulang kali sejak menyelesaikan penambahan modal di HEAL memalui mekanisme private placement awal April lalu. Kala itu Astra mengeluarkan Rp 45 miliar untuk memperoleh 30 juta saham baru HEAL yang ditawarkan di harga Rp 1.500/saham.

Saham tersebut mulai dicatat tanggal 7 April dan akibat aksi tersebut, jumlah saham beredar ikut meningkat dan pasca private placement kepemilikan saham Hermina oleh Astra relatif kecil atau hanya 0,20% saja.

Masuknya Astra ke bisnis rumah sakit bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam konferensi pers usai menggelar RUPS Tahunan berkata, kesehatan menjadi salah satu sektor yang diperhatikan perusahaan karena dianggap memiliki prospek cerah.

Proyeksi ini muncul setelah ASII melihat korelasi antara prospek sektor kesehatan dengan fakta semakin tumbuhnya pendapatan masyarakat, tingkat kehidupan yang membaik dan GDP per kapita terus tumbuh.

"Astra selalu ingin lakukan evolving daripada portfolio kami. Saat ini kami memiliki tujuh lini bisnis. Tentunya kami ingin tak berhenti di sana agar Astra tetap relevan di masa mendatang," kata Djony, akhir April lalu (20/4/2022).

Menurut Djony, langkah perusahaan berinvestasi di HEAL merupakan awal dari keterlibatan Astra International di sektor kesehatan.

Meski pandemi telah surut, pembelian terbaru ini mencerminkan langkah Astra yang tak kunjung merenggangkan ikat pinggangnya. Sebelumnya kala pandemi sedang tinggi-tingginya sejumlah taipan RI dan konglomerasi bisnis raksasa ikut melebarkan sayapnya di industri pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit.

Bencana publik yang sudah berlangsung dua tahun lebih telah menjadi momentum akan pertumbuhan di sektor pelayanan kesehatan, dengan sejumlah emiten RS dan farmasi sempat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang mengagumkan.

Sebelum Astra masuk ke HEAL, keluarga taipan Martua Sitorus sempat membawa RS Murni Teguh melantai di bursa. Sebelumnya lagi Grup Emtek yang telah memiliki portofolio bisnis RS lewat Sarana Meditama Metropolita (SAME), kembali melakukan ekspansi dengan mengakuisisi emiten RS lain yakni Kedoya Adyaraya (RSGK).

Taipan RI lainnya yang sudah lebih lama berbisnis di sektor pelayanan kesehatan termasuk Keluarga Riady yang memiliki Siloam International Hospitals (SILO) lewat Grup Lippo, Dato' Sri Tahir yang menguasai Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ), emiten pengelola RS Mayapada dan pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan yang memiliki Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(fsd/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham 'Dibayarin' Boy Thohir, AnterAja Masuk Ekosistem GoTo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular