Bos Sawit Pesta! Harga CPO Nanjak 3 Hari Beruntun
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik tipis di sesi awal perdagangan pada Selasa (23/8/2022). Dengan demikian, harga CPO sudah naik selama tiga hari beruntun.
Namun, harga CPO diprediksikan akan terus nanjak dan berakhir ke MYR 5.200/ton pada 2022. Apa penyebabnya?
Melansir Refinitiv, pukul 09:30 WIB, harga CPO diperdagangkan di posisi MYR 4.165/ton atau naik tipis 0,12%.
Secara teknis, analis komoditas Reuters, Wang Tao menilai harga minyak kelapa sawit dapat menguji titik resistance di MYR 4.269/ton, penembusan di atas titik resistance dapat menyebabkan kenaikan ke MYR 4.452/ton.
Namun, stabilisasi harga di sekitar MYR 4.085/ton dapat menyebabkan harga CPO terkoreksi menuju kisaran MYR 3.717-3.857/ton.
Lembaga survei, Fitch Solutions memprediksikan harga rata-rata CPO hingga pada akhir tahun ini berada di MYR 5.200/ton (US$ 1.160/ton) karena dipicu pemulihan harga CPO dari penurunannya baru-baru ini pada akhir Juli hingga awal Agustus 2022.
Fitch Solutions melihat akan ada penurunan pada persediaan CPO Indonesia dari sebelumnya yang sempat membengkak. Selain itu, dari sisi permintaan, India dan China diproyeksikan akan meningkatkan permintaannya pada CPO hingga di akhir 2022.
Pada Senin (22/8), minyak kelapa sawit di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup melonjak 1,71% menjadi MYR 4.218/ton (US$ 941,52/ton) karena ikut terkerek naik oleh minyak saingan.
Harga minyak kedelai berakhir naik tajam 2,57% di Dalian, sedangkan di Chicago Board of Trade naik tipis 0,1%. Sementara itu, ringgit Malaysia terkoreksi selama enam hari beruntun terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan mendekati level terendah sejak 2016.
Terkoreksinya ringgit Malaysia, tentunya menambah daya tarik CPO karena diperdagangkan menggunakan ringgit Malaysia, sehingga harga CPO lebih murah untuk pemegang mata uang asing lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)