
Kabar IPO PalmCo Rp 10 T Hingga Vonis Aakar Jouska

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup kembali melemah pada perdagangan Senin (22/8/2022) awal pekan ini, di mana pelaku pasar masih menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari ini.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup merosot 0,9% ke posisi 7.107,98. IHSG nyaris keluar dari zona psikologisnya di 7.100.
Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka melemah 0,28% di posisi 7.152,13. Bahkan, IHSG sempat menyentuh posisi terendahnya di 7.064,5. Berbeda dengan perdagangan akhir pekan lalu, sepanjang hari kemarin, IHSG konsisten bergerak di zona merah.
Lalu bagaimana kondisi IHSG hari ini dan pasar bersamaan dengan pengumuman RDG? Yuk simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan Selasa (23/8/2022).
1. Ada Kabar Mau Diakuisisi SMFG, Saham Grup Panin Terbang
Saham emiten-emiten yang tergabung dalam Grup Panin terpantau berterbangan pada perdagangan sesi kedua Senin (22/8/2022), setelah pada perdagangan sesi I hari ini terpantau cenderung mendatar dan melemah.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin ditutup melejit 22,36% ke posisi Rp 1.915/saham.
Sedangkan di posisi kedua terdapat saham PT Panin Financial Tbk (PNLF) yang melonjak 13,37% ke Rp 390/saham.
Padahal keduanya sempat bergerak cenderung mendatar pada perdagangan sesi I hari ini.
Selain saham PNBN dan PNLF, saham PT Paninvest Tbk (PNIN) dan saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) juga terpantau melesat, tetapi tidak sekuat dengan PNBN dan PNLF.
Saham PNIN ditutup melesat 5,63% ke posisi Rp 1.125/saham. Sedangkan saham PNBS berakhir melompat 5,56% ke Rp 76/saham.
Saham PNIN dan saham PNBS sebelumnya sempat terkoreksi pada perdagangan sesi I hari ini.
Hanya satu saham Grup Panin yang penguatannya tidak sebesar keempat saham di atas, yakni saham PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) yang hanya menguat 0,32% ke posisi Rp 1.575/saham.
Lantas apa penyebab harga saham Grup Panin berterbangan pada hari ini?
Faktor pendorong terbangnya harga saham Grup Panin sepertinya dipicu oleh isu dari Perusahaan grup keuangan asal Jepang yakni Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (SMFG) yang juga berencana untuk mengakuisisi PNBN atau Bank Panin.
2. Diingatkan Bursa Soal Delisting, Ini Jawaban Waskita Beton
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menjawab peringatan otoritas bursa soal delisting atau penghapusan pencatatan saham, serta memberikan penjelasan terkait kondisi terkini perusahaan.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa saham PT Waskita Beton Precast Tbk (Perseroan) telah disuspensi di Seluruh Pasar selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 31 Januari 2024.
Emiten di industri manufaktur beton precast dan ready mix yang merupakan anak usaha BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tersebut mengungkapkan, perseroan telah menyelesaikan proses PKPU dan mencapai kesepakatan perdamaian dengan para kreditur pada 28 Juni 2022.
Namun, saat ini Perseroan sedang menjalani proses kasasi yang telah diajukan oleh PT Bank DKI kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia berdasarkan Pemberitahuan dan Penyampaian Salinan Permohonan Kasasi dan Memori Kasasi Akta Nomor. 62:Kas/Pdt.Sus-Pailit/2022/PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo. Nomor.497/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst terhadap Perjanjian Perdamaian.
Sehubungan dengan hal tersebut, segala ketentuan penyelesaian utang oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perdamaian yang telah dihomologasi oleh Majelis Hakim pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 28 Juni 2022 belum dapat dilaksanakan sampai dengan Mahkamah Agung Republik Indonesia menjatuhkan putusan terhadap Permohonan Kasasi tersebut bersifat final dan berkekuatan hukum tetap (Inkracht) sebagaimana dalam Pasal 287 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
"Perseroan akan mengikuti proses hukum yang berlangsung sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sampai dengan Permohonan Kasasi tersebut bersifat final dan berkekuatan hukum tetap (Inkracht)," tulis Asep Mudzakir, Director of Finance and Risk Management WSBP dalam keterbukaan informasi, Senin (22/8/2022).
3. Kimia Farma Diminati Asing, SWF China Dikabarkan Minat Masuk
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana menggelar rights issue. Saham baru yang bakal diterbitkan nanti kabarnya sudah diminati investor asing.
Kabarnya, lembaga sovereign wealth fund (SWF) asal China siap menyerap saham rights issue. Jika terealisasi, SWF China bakal menemani SWF Indonesia, Indonesia Investment Authority (INA).
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, selain SWF INA maupun SWF China akan masuk melalui rights issue Kimia Farma. Saat ini, perseroan mengundang keduanya due diligence.
"Kami mengundang investor potensial yang berminat. Ada INA, dan SWF China. Mereka yang melakukan due diligence," kata Honesti suatu ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (22/8/2022).
Sebelumnya, KAEF telah mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya untuk melakukan penawaran umum terbatas (PUT) yakni penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Jumlah emisi dan harga pelaksanaan belum ditentukan.
Namun, jumlah emisi yang dilepas rencananya tidak akan melebihi 25% dari modal ditempatkan dan disetor. KAEF juga kabarnya mengincar Rp 4,5 triliun melalui aksi korporasi ini.
4. Anak Grup Bakrie, VKTR Bersiap IPO, Rencananya Akhir Tahun
Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), yaitu PT VKTR Teknologi Mobilitas berencana akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Direktur Utama dan CEO BNBR Anindya N. Bakrie menyebut, aksi korporasi anak usahanya tersebut akan dilaksanakan pada akhir tahun ini untuk pengembangan valuasi dan kinerja perusahaan.
"InsyaAllah kami akan dapat melaksanakan IPO VKTR di akhir tahun 2022. Dengan langkah ini, diharapkan valuasi VKTR bisa tumbuh pesat dan potensi pengembangan perusahaan ini menjadi terbuka lebih luas lagi," kata Anindya dikutip dalam keterangan resmi perusahaan, Jumat (22/7/2022).
Anindya menjelaskan, melalui VKTR, pihaknya semakin fokus dengan proyek elektrifikasi transportasi dengan mengembangkan bus listrik untuk sarana transportasi publik. Di awal tahun ini, sebanyak 30 unit bus listrik dari BYD-VKTR telah beroperasi di Jakarta sebagai bagian dari armada operasional TransJakarta.
Saat ini, VKTR tengah memacu kerja sama dengan banyak pihak, sebagai salah satu strategi Perseroan untuk membangun ekosistem industri elektrifikasi yang lengkap dan kuat dari hulu hingga hilir.
"Selain dengan BYD Auto dan perusahaan karoseri lokal Tri Sakti, melalui VKTR, kami telah berinvestasi dan bekerjasama dengan perusahaan teknologi retrofit dan heavy mobility dari Inggris Equipmake dan produsen baterai ramah lingkungan BritishVolt, juga asal Inggris. Di sisi lain, VKTR juga baru-baru ini telah menandatangani kesepakatan dengan beberapa perusahaan pemasok bahan baku baterai, termasuk perusahaan daerah," jelas Anindya.
5. Indihome dan Telkomsel Jadi Gabung Gak? Ini Bocorannya
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebagai induk usaha Telkomsel dan juga Indihome memastikan kebenaran rencana penggabungan bisnis mobile Telkomsel dan fixed broadband Indihome. Rencana ini merupakan bagian dari perombakan perusahaan pelat merah tersebut.
"Benar tapi masih konsolidasi, kami ingin memastikan potensi terbaik jika terjadi penggabungan," jelas Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation Telkom, Ahmad Reza kepada CNBC Indonesia, Senin (22/8/2022).
Menurut Reza perseroan melihat potensi dan penetrasi yang lebih besar jika terjadi penggabungan. Hanya saja hingga saat ini masih tahap diskusi apalagi Telkomsel dimiliki 35% oleh Singtel dari Singapura.
"Masih dibicarakan treatment-nya seperti apa? Termasuk juga bagaimana penggabungan ini bisa lebih baik untuk keduanya," tegas Reza.
Reza berharap pada akhir tahun rencana ini sudah lebih jelas pola bisnisnya sehingga baik Telkomsel dan Indihome bisa lebih baik lagi pada tahun-tahun selanjutnya.