
Simak Aksi Korporasi 17 Bank Demi Meningkatkan Modal Inti!

Dari 17 emiten yang belum memenuhi kewajiban modal inti, dua emiten relatif leluasa dan cukup aman karena hanya perlu menambah kurang dari Rp 500 miliar yakni Bank JTrust Indonesia (BCIC) dan Bank Multiarta Sentosa (MASB).
Selanjutnya 12 emiten atau mayoritas konstituen perlu menyiapkan modal tambahan Rp 600 miliar hingga Rp 1 triliun.
Adapun tiga emiten paling kritis perlu menyuntik dana tambahan hingga Rp 1 triliun lebih yakni Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS), Bank Nationalnobu (NOBU) milik Grup Lippo dan paling parah Bank Maspion Indonesia (BMAS) yang baru dicaplok raksasa perbankan Thailand Kasikorn dan dijadwalkan rampung November tahun ini.
Berikut daftar 17 bank mini dan rencana mereka meningkatkan modal inti.
1. Bank Maspion (BMAS) berencana menerbitkan 4,18 miliar saham baru atau sebanyak-banyaknya 48,45% dari modal disetor dalam gelaran RI yang telah disetujui oleh pemegang saham dalam RUPSLB.
Perusahaan belum menentukan harga pelaksanaan, akan tetapi dengan asumsi harga penutupan perdagangan Kamis (18/8) di Rp 1.340/saham, ketentuan modal inti akan terpenuhi bahkan apabila dilakukan dengan harga terdiskon dua pertiga dan terserap sepenuhnya.
Dalam prospektus awal RI, jadwal sementara cum-rights jatuh pada 10 Oktober untuk perdagangan di pasar reguler.
2. Bank Nationalnobu (NOBU) milik Lippo Group berencana akan menggelar rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 630 juta saham baru atau setara dengan 12,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca RI. Sebelumnya, NOBU juga sempat menerbitkan prospektus RI untuk 500 juta saham baru awal tahun ini.
Perusahaan belum menentukan harga pelaksanaan, dengan asumsi harga penutupan perdagangan Kamis (18/8) di Rp 635/saham, ketentuan modal inti tidak dapat terpenuhi dan harus dilaksanakan di harga premium Rp 1.100/saham dan harus terserap sepenuhnya agar modal inti dapat terpenuhi. Perusahaan dapat saja melakukan RI gelombang ketiga, bila tidak mau harga penawaran berada di angka premium.
3. Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS) belum mengumumkan putaran RI terbaru atau aksi korporasi demi memenuhi kewajiban modal inti.
4. Bank Capital Indonesia (BACA) berencana menggelar RI dengan menerbitkan 19,96 miliar saham atau mencapai 73,82% dari modal disetor setelah rights issue.
Perusahaan belum menentukan harga pelaksanaan, akan tetapi dengan asumsi harga penutupan perdagangan Kamis (18/8) di Rp 151/saham, ketentuan modal inti akan terpenuhi. Bahkan apabila dilakukan dengan harga terdiskon dua pertiga dan terserap sepenuhnya, ketentuan modal inti masih terpenuhi.
(fsd/vap)