Inflasi Inggris Makin Panas, Bursa Eropa Dibuka Beragam
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal bergerak beragam pada perdagangan Kamis (18/8/2022), di mana bursa saham Eropa kesulitan untuk melanjutkan reli karena prospek inflasi yang memburuk.
Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun 0,3% ke 438,54, di mana saham sumber daya alam jatuh 0,6%. Namun, saham otomotif naik 0,7%. Hal serupa terjadi pada indeks FTSE juga terkoreksi 0,23% ke 7.498,45.
Namun, indeks CAC Prancis naik tipis 0,47% ke posisi 6.601,04 dan indeks DAX Jerman menguat 0,92% ke 13.944,72.
Bursa saham Asia Pasifik bergerak cenderung melemah setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi pada perdagangan Rabu (17/8) dipicu oleh risalah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menunjukkan sedikit bukti bahwa tekanan inflasi mereda pada saat pertemuan The Fed digelar pada Juli 2022.
Market bereaksi negatif karena risalah FOMC memberi sinyal The Fed tidak akan menurunkan kebijakan agresifnya.
Sementara itu, menurut rilis dari Kantor Statistik Nasional (ONS) pada hari Rabu (17/8), inflasi Inggris naik tembus dua digit, yakni hingga 10,1%. Angka tersebut di atas perkiraan konsensus Reuters sebesar 9,8% dan naik dari 9,4% pada bulan Juni 2022.
Naiknya harga pangan memberikan kontribusi kenaikan terbesar terhadap tingkat inflasi tahunan antara Juni dan Juli, kata ONS dalam laporannya.
Hari ini, investor di kawasan Eropa masih akan disibukkan dengan rilis data inflasi per Juli 2022 dari Eropa dan data konstruksi di Juni.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)