Internasional

3 Raksasa China Bakal Tinggalkan Bursa AS

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 August 2022 19:49
People walk by a Wall Street sign close to the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga perusahaan raksasa milik China mengumumkan rencana untuk meninggalkan Bursa Saham New York sejak akhir pekan lalu. Mereka adalah PetroChina, China Life Insurance, dan China Petroleum & Chemical (Sinopec).

Pengumuman tersebut mengikuti langkah perusahaan China lainnya guna meningkatkan peran di Hong Kong. Ini juga sejalan dengan keinginan pemerintah China daratan. 

Ketiga perusahaan, dalam pernyataan serupa, mengatakan volume perdagangan mereka di New York kecil. Mereka juga mengatakan sekuritas yang terkena dampak adalah saham penyimpanan Amerika atau ADS, yang mewakili juga memiliki saham diperdagangan Hong Kong.

"Keputusan mereka untuk meninggalkan pasar saham AS berdasarkan pertimbangan komersial mereka sendiri," kata regulator sekuritas China dalam sebuah pernyataan singkat, melansir ABC News.

"(Kami) berjanji untuk menjaga komunikasi dengan regulator asing untuk bersama-sama menjaga hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan dan investor," tambahnya.

Sementara PetroChina mengutip biaya untuk mematuhi aturan di beberapa pasar saham.

"Bursa di Hong Kong dan Shanghai adalah alternatif kuat yang dapat memenuhi persyaratan penggalangan dana perusahaan," kata pengumuman PetroChina.

Sebelumnya, layanan ride-hailing terbesar di China, Didi Chuxing, meninggalkan bursa New York pada 10 Juni dan bergabung dengan bursa Hong Kong. Alibaba mengumumkan rencana pada bulan yang sama untuk meningkatkan status sahamnya yang diperdagangkan di Hong Kong agar dapat diakses oleh investor daratan.

Perusahaan swasta termasuk Alibaba telah mengumpulkan miliaran dolar di bursa AS karena mereka sebagian besar tertutup dari sistem keuangan China, yang melayani perusahaan milik negara.

Bursa saham asing kurang penting bagi perusahaan milik negara. Saham yang diperdagangkan di China atau Hong Kong biasanya mewakili sebagian besar nilai pasarnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! 1.000 Perusahaan Antre IPO di China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular