OJK Tekankan Pentingnya Partisipasi Perempuan di Ekonomi RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang, wanita berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi untuk mengambil keputusan keuangan.
Namun, Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan pengetahuan keuangan dan akses produk keuangan formal.
"Tidak ada perjuangan yang bisa berhasil tanpa partisipasi perempuan berdampingan dengan laki-laki. Ini adalah kekuatan di dunia yang sangat kuat," ujarnya dalam acara Women in Fintech di Hotel Mandarin Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Sehingga, pemberdayaan perempuan di bidang keuangan menjadi sangat penting. Sebab, hampir setengah dari populasi dunia diisi oleh wanita.
Namun, terdapat kerentanan serius bagi perempuan terhadap kesempatan kerja yang terbatas, pendapatan yang lebih rendah, tanggung jawab terbesar dalam keluarga, dan tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan yang rendah.
Wanita yang akrab disapa Bu Kiki ini menyebut, peran wanita dalam ekonomi Indonesia tak kalah penting. Namun, kebanyakan dari mereka adalah sekitar 61% dari sektor informal, sementara hanya 32% bekerja sampai sukses, seperti kebanyakan negara di seluruh dunia.
Dengan demikian, ia menambahkan, Indonesia juga harus memperluas literasi dan inklusi keuangan. Sebab, wanita lebih membutuhkan perhatian khusus.
OJK optimis bahwa akses ke teknologi keuangan akan cukup membantu dalam memajukan tujuan inklusi keuangan dengan membawa perempuan ke dalam sistem.
"Penguatan program pendidikan keuangan bagi perempuan sebagai salah satu target dalam strategi nasional. Kami berkomitmen untuk melakukan program edukasi keuangan yang lebih massif dan lebih luas. Beralih mode pendidikan dari tatap muka ke digital," pungkasnya.
(vap/vap)