Top Gainers-Losers
Saham Baru CRAB Jadi yang Tercuan, KLIN Masih Lanjut Apes

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (10/8/2022) kemarin, karena investor sedang memasang mode wait and see.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,23% ke posisi 7.086,236. IHSG hanya menjajaki sejenak zona psikologisnya di 7.100 yakni pada perdagangan Selasa lalu.
Koreksi yang terjadi pada IHSG kemarin terbilang wajar, mengingat indeks sudah menguat dan selalu bertahan di atas level psikologis 7.000 selama 7 hari beruntun sejak pekan lalu. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG konsisten bergerak di zona merah.
Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka melemah 0,42% di posisi 7.073,38. Sempat bangkit sejenak sekitar pukul 09:30 WIB, kemudian koreksi IHSG kembali berlanjut hingga perdagangan sesi II. Tetapi di detik-detik akhir perdagangan kemarin, IHSG berhasil memangkas koreksinya meskipun indeks tak berhasil ditutup di zona hijau.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 12,5 triliun dengan melibatkan 25 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 193 saham terapresiasi, 317 saham terdepresiasi, dan 171 saham lainnya stagnan.
Investor asing tercatat masih memburu saham-saham di RI, di mana asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 312,84 miliar di seluruh pasar, turun dari beberapa hari sebelumnya di mana asing sempat mencatatkan net buy hingga lebih dari Rp 1 triliun.
Namun di pasar reguler, asing tercatat menjual bersih (net sell) sebesar Rp 42,72 miliar. Sedangkan di pasar tunai dan negosiasi, asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp 355,55 miliar.
Saat IHSG 'rehat' dari penguatannya, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Rabu kemarin.
![]() |
Saham yang baru melantai di BEI kembali unggul di jajaran top gainers. Adapun saham baru tersebut yakni PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB), yang merupakan emiten pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan asal Deli Serdang.
Saham CRAB ditutup meroket 34,67% ke posisi harga Rp 202/saham pada perdagangan perdananya Rabu kemarin.
Nilai transaksi saham CRAB pada perdagangan Rabu kemarin mencapai Rp 8,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 43,57 juta lembar saham. Sayangnya, asing malah melepasnya sebesar Rp 80,21 juta di pasar reguler.
CRAB melepas 390.000.000 lembar saham baru kepada publik atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp 150 per lembar saham. Sehingga, dana yang akan diraih melalui IPO adalah sebesar Rp 58,5 miliar.
Dana segar ini akan digunakan untuk belanja modal Perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan 5 (lima) unit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama Perseroan yaitu hasil laut.
Saat ini Perseroan sedang berfokus dalam proses untuk melakukan ekspansi pangsa pasar dan tidak terbatas pada negara China. Ke depannya, Perseroan juga akan melakukan ekspansi termasuk pada penambahan lini bisnis dan penambahan kapasitas produksi.
Perseroan berencana dalam 3 tahun ke depan, jika harga dan waktu sudah sesuai, maka tidak menutup kemungkinan Perseroan akan menambah pabrik baru atau mengakuisisi perusahaan baru.
Prospek yang terlihat cemerlang inilah yang membuat investor percaya untuk memegang saham CRAB pada perdagangan perdananya kemarin.