Top Gainers-Losers

Saham Baru CRAB Jadi yang Tercuan, KLIN Masih Lanjut Apes

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
11 August 2022 07:30
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (10/8/2022) kemarin, karena investor sedang memasang mode wait and see.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,23% ke posisi 7.086,236. IHSG hanya menjajaki sejenak zona psikologisnya di 7.100 yakni pada perdagangan Selasa lalu.

Koreksi yang terjadi pada IHSG kemarin terbilang wajar, mengingat indeks sudah menguat dan selalu bertahan di atas level psikologis 7.000 selama 7 hari beruntun sejak pekan lalu. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG konsisten bergerak di zona merah.

Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka melemah 0,42% di posisi 7.073,38. Sempat bangkit sejenak sekitar pukul 09:30 WIB, kemudian koreksi IHSG kembali berlanjut hingga perdagangan sesi II. Tetapi di detik-detik akhir perdagangan kemarin, IHSG berhasil memangkas koreksinya meskipun indeks tak berhasil ditutup di zona hijau.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 12,5 triliun dengan melibatkan 25 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 193 saham terapresiasi, 317 saham terdepresiasi, dan 171 saham lainnya stagnan.

Investor asing tercatat masih memburu saham-saham di RI, di mana asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 312,84 miliar di seluruh pasar, turun dari beberapa hari sebelumnya di mana asing sempat mencatatkan net buy hingga lebih dari Rp 1 triliun.

Namun di pasar reguler, asing tercatat menjual bersih (net sell) sebesar Rp 42,72 miliar. Sedangkan di pasar tunai dan negosiasi, asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp 355,55 miliar.

Saat IHSG 'rehat' dari penguatannya, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Rabu kemarin.

Saham Top Gainers

Saham yang baru melantai di BEI kembali unggul di jajaran top gainers. Adapun saham baru tersebut yakni PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB), yang merupakan emiten pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan asal Deli Serdang.

Saham CRAB ditutup meroket 34,67% ke posisi harga Rp 202/saham pada perdagangan perdananya Rabu kemarin.

Nilai transaksi saham CRAB pada perdagangan Rabu kemarin mencapai Rp 8,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 43,57 juta lembar saham. Sayangnya, asing malah melepasnya sebesar Rp 80,21 juta di pasar reguler.

CRAB melepas 390.000.000 lembar saham baru kepada publik atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp 150 per lembar saham. Sehingga, dana yang akan diraih melalui IPO adalah sebesar Rp 58,5 miliar.

Dana segar ini akan digunakan untuk belanja modal Perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan 5 (lima) unit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama Perseroan yaitu hasil laut.

Saat ini Perseroan sedang berfokus dalam proses untuk melakukan ekspansi pangsa pasar dan tidak terbatas pada negara China. Ke depannya, Perseroan juga akan melakukan ekspansi termasuk pada penambahan lini bisnis dan penambahan kapasitas produksi.

Perseroan berencana dalam 3 tahun ke depan, jika harga dan waktu sudah sesuai, maka tidak menutup kemungkinan Perseroan akan menambah pabrik baru atau mengakuisisi perusahaan baru.

Prospek yang terlihat cemerlang inilah yang membuat investor percaya untuk memegang saham CRAB pada perdagangan perdananya kemarin.

Saat IHSG ditutup melemah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten produsen alat kebersihan ramah lingkungan yang baru melantai di bursa pada Selasa lalu, yakni PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) kembali memimpin jajaran top losers pada perdagangan kemarin.

Saham KLIN ditutup ambles 10% ke posisi harga Rp 81/saham. Dengan ini, maka saham KLIN sudah menyentuh batas auto rejection bawahnya (ARB) selama dua hari beruntun.

Nilai transaksi saham KLIN pada perdagangan kemarin mencapai Rp 1,33 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 16,37 juta lembar saham. Namun, asing mengoleksinya sebesar Rp 7,46 juta di pasar reguler.

Hingga kemarin, harga saham KLIN terus menjauhi harga penawaran perdananya di Rp 100/saham. Dengan ini, maka saham KLIN sudah 'boncos' hingga 19% dalam dua hari perdagangan.

Direktur Utama Klinko, Anggun Supanji memandang turunnya harga saham perseroan merupakan hal yang wajar. Sebab investasi di pasar saham pergerakannya memang fluktuatif setiap waktu.

"Itu mekanisme pasar yang kita juga tak bisa intervensi," ujarnya saat ditemui di Energy Building, Selasa (9/8/2022) lalu.

Namun, Anggun mengungkapkan bahwa kinerja fundamental perusahaan cukup kuat karena produknya menggunakan material yang ramah lingkungan. Sehingga, pihaknya optimis dapat menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

"Menurut kami, fundamental perusahaan kami cukup kuat, cukup solid dengan hal yang tidak umum oleh perusahaan lainnya. Jadi kita confidence," jelasnya.

Anggun berharap agar investor tidak melihat dari sisi pergerakan sahamnya saja melainkan dari segi fundamental dan kinerja perseroan.

"Kalau mekanisme pasar pasti ada naik ada turun, tapi dengan jangka waktu panjang investor bisa lihat fundamental perusahaan yang kami bangun dengan kepentingan daur ulang, dengan produk baru akan semakin baik," ungkapnya.

Sebelumnya, KLIN membuka penawaran di harga Rp 100/saham. KLIN melepas 230 juta lembar saham atau 17,59% dari modal ditempatkan, sehingga, pasca melantai di bursa, Perseroan kini telah mengantongi pendanaan sebesar Rp 23 miliar.

Pada masa penawaran umum perdana saham, KLIN juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 57.500.000 Waran Seri I, dengan harga pelaksanaan waran Rp 100. Sebagai informasi, selama masa penawaran umum saham KLIN mencatat kelebihan pemesanan atau oversubscribe sekitar 2,1 kali.

Berdiri sejak tahun 2016, PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) adalah perusahaan manufaktur alat kebersihan ramah lingkungan yang mengaplikasikan benang daur ulang untuk produknya antara lain kain pel, lobby duster, dan keset.

Pemanfaatan benang daur ulang sebagai material utama mencapai 80% bagi keseluruhan material produk.

Selaku pioneer produsen alat kebersihan berbahan recycle di Indonesia, KLIN memberikan pilihan beragam produk kebersihan penuh warna dan terjangkau untuk pengalaman pengguna yang lebih baik, bagi Indonesia dan dunia.

Saat ini KLIN berhasil memasarkan produknya ke 33 kota di Indonesia hingga 4 benua yakni Asia, Amerika, Afrika dan Eropa.

KLIN terus mengupayakan untuk mencakup semua area industri kebersihan dengan memperluas jaringan distribusinya, termasuk di dalamnya bersinergi dengan modern channel melalui jaringan supermarket seperti Trans Mart, Lotte Mart, dan Mr. DIY.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular