
Investor Main Aman, Harga Tembaga Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melemah pada perdagangan hari ini karena investor cenderung menahan aksi beli jelang pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS).
Pada Rabu (10/8/2020) pukul 16:00 WIB harga tembaga dunia tercatat US$7.955 per ton, turun 0,35% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Inflasi China, konsumen utama logam dunia tercatat 2,7% year-on-year/yoy pada Juli, lebih cepat dibanding bulan sebelumnya yakni 2,5% yoy. Namun, inflasi tingkat pabrik turun ke level terlemah sejak Februari 2021. Ini karena harga bahan baku turun akibat aktivitas konstruksi yang lebih lambat. Indeks harga produsen (PPI) naik 4,2% yoy, setelah kenaikan 6,1% terlihat di bulan Juni.
"Meskipun angka inflasi jatuh dalam ekspektasi, sentimen masih melemah, karena kemungkinan kebijakan moneter yang lebih ketat akan mengurangi permintaan tembaga dan logam lainnya," kata seorang pedagang.
Di sisi lain, saat ini investor tengah menanti pengumuman inflasi Amerika Serikat yang akan diumumkan Rabu malam waktu Indonesia. Berdasarkan jajak pendapat yang dihimpun Reuters, inflasi AS diperkirakan akan melandai pada Juli 2022. Proyeksinya akan berada di level 8,7% year-on-year (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya yakni 9,1% yoy.
Meskipun inflasi kemudian melandai, pasar melihat potensi bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) untuk tetap menaikkan suku bunganya pada pertemuan September.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%