Analisis Teknikal

Sedang Sakti, Rupiah Bisa Menguat ke Level Ini Lho!

Putra, CNBC Indonesia
10 August 2022 06:25
Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah lanjut terapresiasi dan ditutup di Rp 14.850/US$ di pasar spot pada perdagangan kemarin (9/8/2022).

Tekanan terhadap nilai tukar rupiah memang cenderung melemah sejak akhir bulan Juli sejalan dengan tren penurunan indeks dolar AS yang terjadi sejak pertengahan bulan Juli 2022.

Namun dolar AS tetap berada di rentang tertingginya dalam lebih dari dua dekade terakhir sehingga membuat rupiah masih berada di dekat Rp 15.000/US$.

Inflow dana asing juga lanjut masuk ke pasar saham RI. Investor asing mencatatkan net buy di pasar reguler sebesar Rp 1,19 triliun kemarin.

Rilis data ekonomi berupa penjualan ritel yang impresif turut menjadi katalis positif untuk rupiah.

Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel bulan Juni meningkat 4,1% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya di 2,9% yoy.

Penjualan ritel Indonesia untuk bulan Juli 2022 diperkirakan masih tumbuh positif dengan laju 8,7% yoy.

Setelah mengalami penguatan beberapa hari terakhir, masihkah rupiah punya ruang menuju Rp 14.800/US$ hari ini?

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan Rupiah dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Berdasarkan indikator BB, pergerakan rupiah mendekati batas bawah BB terdekat di Rp 14.827.

Pergerakan Rupiah juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di level 20-30 dan jenuh jual (oversold) di level 70-80.

Posisi RSI Rupiah cenderung turun ke 42,08 yang mengindikasikan adanya penguatan momentum jual dolar AS dan beli rupiah.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram bergerak di zona negatif.

Melihat berbagai sentimen yang ada dan indikator teknikal, peluang penguatan Rupiah sebenarnya masih terbuka.

Namun Rupiah perlu tembus level psikologis Rp 14.800 terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi pola uptrend, sedangkan level support terdekat di Rp 14.946.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid-19 RI Naik Tajam, Rupiah Terinfeksi dan Ambruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular