Analisis Teknikal

Sudah Aman dari Level Rp 15.000/US$, Rupiah Bisa Menguat Lagi

Putra, CNBC Indonesia
09 August 2022 06:45
Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah mengalami penguatan di pasar spot kemarin (8/8/2022). Rupiah menguat 0,1% di hadapan dolar AS dan ditutup di Rp 14.875/US$.

Nilai tukar rupiah konsisten berada di bawah Rp 15.000/US$ sejak awal bulan Agustus 2022. Hal ini sejalan dengan kembali masuknya aliran dana asing dan intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) bulan lalu.

Di pasar saham, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 3,96 triliun dalam sepekan terakhir terutama di pasar reguler.

Sementara itu, sampai dengan 5 Agustus 2022, kepemilikan SBN oleh investor asing tercatat naik Rp 10,73 triliun dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2022.

Peningkatan kepemilikan SBN oleh investor asing menunjukkan adanya inflow ke pasar obligasi pemerintah.

Di sisi lain, tekanan yang menghantam nilai tukar rupiah bulan lalu sampai menyentuh Rp 15.000/US$ juga membuat BI sampai harus turun tangan.

Intervensi untuk stabilisasi nilai tukar rupiah membuat cadangan devisa tergerus US$ 4,2 miliar di bulan Juli 2022.

Untuk bulan Agustus 2022, tekanan terhadap nilai tukar rupiah seharusnya agak minim karena The Fed baru akan menggelar rapat bulan September 2022 nanti.

Sementara itu Bank Indonesia (BI) akan kembali menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) di pekan terakhir bulan ini.

Penguatan nilai tukar rupiah juga mendapat katalis positif dari konsumen yang tetap optimis kendati sentimen positif mengalami penurunan.

BI melaporkan posisi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Juli berada di 123,2 atau turun 5 poin dari bulan sebelumnya di 128,2.

Setelah mengalami apresiasi kemarin, bagaimana arah pergerakan nilai tukar rupiah untuk hari ini? Simak ulasan teknikal berikut ini.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan Rupiah dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Berdasarkan indikator BB, pergerakan rupiah mendekati batas bawah BB terdekat di Rp 14.841.

Pergerakan Rupiah juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di level 20-30 dan jenuh jual (oversold) di level 70-80.

Posisi RSI Rupiah cenderung turun ke 45,06 yang mengindikasikan adanya penguatan momentum jual dolar AS dan beli rupiah.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram bergerak di zona negatif.

Melihat berbagai sentimen yang ada dan indikator teknikal, peluang penguatan Rupiah sebenarnya masih terbuka.

Namun Rupiah perlu tembus level psikologis Rp 14.850 terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi pola uptrend, sedangkan level support terdekat di Rp 14.953.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid-19 RI Naik Tajam, Rupiah Terinfeksi dan Ambruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular