Emiten Baru ELPI Tercuan, Giliran NASI Terboncos!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
08 August 2022 12:45
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi I Senin (8/8/2022) pasca mencatatkan kinerja yang ciamik di minggu lalu.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 243 saham naik, 251 saham merosot dan 182 saham stagnan. Sementara, nilai transaksi tercatat Rp 7,29 triliun dengan volume perdagangan mencapai 17,29 miliar saham.

Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.

Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Senin (8/8/2022).

1. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari T (ELPI), naik +35%, ke Rp 270/unit

2. PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), naik +24,46%, ke Rp 580/unit

3. PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), naik +20%, ke Rp 360/unit

4. PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES), naik +19,05%, ke Rp 125/unit

5. PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP), naik +13,76%, ke Rp 124/unit

Saham Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari T (ELPI) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 147,76 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 576,94 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham ELPI bergerak di rentang Rp 224-270/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham ELPI mencapai Rp 2 triliun.

ELPI merupakan emiten baru yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini. ELPI bergerak pada sektor Transportation & Logistic dengan sub sektor Logistics & Deliveries. Adapun Industri dan sub industri ELPI adalah Logistics & Deliveries.

ELPI melakukan IPO dengan saham yang dilepas sebanyak-banyaknya sebesar 1,1 miliar saham biasa atau sebanyak-banyaknya 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO, dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Adapun harga penawaran berkisar antara Rp 190 - Rp 240 per saham. Sehingga perusahaan berharap akan memperoleh dana segar sebanyak Rp 211,28 miliar hingga Rp 266,88 miliar.

Selain itu, perusahaan juga mengadakan program alokasi saham karyawan sebanyak 111,2 ribu saham atau sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam proses IPO. Program ESA tersebut telah ditetapkan dalam Akta No.18/2022 pada 5 April 2022.

Sebagai informasi, ELPI merupakan perusahaan yang bergerak di sektor distribusi minyak dan gas (migas). Per akhir 2021, ELPI memiliki dan mengoperasikan lebih dari 100 unit berbagai macam armada yang terdiri atascrewboat, anchor handling tug supply vessel (AHTS),platform support vessel (PSV),utility vessel & specialized vessel.

Dengan dukungan armada tersebut, ELPI mampu memberikan layanan dibidang penyewaan kapal, pekerjaan lepas pantai, logistik,engineering procurement construction, dantraining & development.ELPI berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur, dan memiliki lima kantor wilayah & pemeliharaan, training center dan afiliasi perusahaan galangan.

Dalam prospektus, perseroan menyatakan risiko utama yang dihadapi perseroan adalah risiko terhadap fluktuasi harga minyak dan kurs dolar.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Senin (8/8/2022).

1. PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI), turun -6,63%, ke Rp 169/unit

2. PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), turun -6,54%, ke Rp 100/unit

3. PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI), turun -6,47%, ke Rp 159/unit

4. PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS), turun -4,32%, ke Rp 266/unit

5. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), turun -4,17%, ke Rp 2.990/unit

Saham Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,94 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 39,74 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham NASI bergerak di rentang Rp 169-189/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham NASI mencapai Rp 136,45 miliar.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 1 Agustus hingga Jumat (5/8/2022) saham NASI tercatat hanya 1 kali menghijau, dan 4 kali merah. Dengan ini, saham NASI telah mengalami penurunan 18,75% dalam sepekan dan ambles 23,18% dalam sebulan.

Belum ada informasi signifikan terkait penurunan saham NASI. Namun jika melihat laporan keuangannya, sepanjang kuartal pertama 2022 NASI mencetak penjualan hingga Rp 12,08 miliar dan laba bersih hingga Rp 458,47 juta. 

Capaian NASI sepanjang kuartal pertama 2022 itu terjadi di tengah kondisi ekonomi global yang dibayangi konflik antara Rusia dan Ukraina.

Oleh karena itu perseroam optimistis, NASI masih akan mampu bertahan menghadapi tantangan makro lainnya ke depan. Salah satunya, kenaikan inflasi global yang berpotensi mengerek inflasi dalam negeri. 

Apalagi kondisi ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi masyarakatnya. Sementara, bahan pokok seperti beras masih menjadi bahan utama yang dikonsumsi masyarakat. Ini menandakan permintaan terhadap produk-produk NASI diproyeksi tidak akan banyak terpengaruh. 

Proyeksi bisnis NASI ke depan memang masih baik. Akan tetapi tantangan berupa munculnya kompetitor-kompetitor di bisnis serupa memang tidak bisa terhindarkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular