Pasca IPO, Baba Rafi Target 1.000 Outlet & Akuisisi Lazizaa
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat (5/8/2022), perusahaan bisnis waralaba makanan, minuman, dan food supply yaitu PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI), bakal segera mengakuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta.
Founder sekaligus Direktur Pengembangan Bisnis SKB Food, Nilamsari mengungkapkan, nantinya Lazizaa akan bergerak sebagai operator sejumlah waralaba. Adapun dana akuisisi tersebut akan berasal dari hasil dana IPO sebesar Rp 13 miliar.
"Setelah IPO ini akan mengakuisisi Lazizaa. Karena kita ini sekarang bergeraknya di waralaba dan supply chain. Kita nanti rencananya akan mengembangkan outlet yang lebih banyak lagi, nah Lazizaa ini akan bergerak sebagai operator," kata Nilam kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/8/2022).
Untuk diketahui, SKB Food meraup dana sebesar Rp 119,46 miliar dari IPO. Sebesar Rp 13 miliar dari dana IPO akan digunakan untuk pelunasan pembayaran rencana transaksi akuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta, dari nilai transaksi keseluruhan sebesar Rp 16 miliar.
Sebelumnya, perseroan telah membayar sebesar Rp 3 miliar yang merupakan uang muka atas pembelian saham sebanyak 7.090 saham atau sebesar 54,02% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh.
Dikutip dari prospektus SKB Food, PT Lazizaa Rahmat Semesta ("Lazizaa") adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 2016 dengan 4 merek yang dimiliki yaitu "Chicken", "Enak", "Coffee" dan "Crab". Saat ini, Lazizaa mengelola 50 outlet yang sedang beroperasi di 16 kota.
Alasan serta pertimbangan Perseroan melakukan akuisisi adalah untuk meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan sinergi serta efisiensi operasional bagi Perseroan.
Strategi ini juga untuk memperluas jaringan distribusi (supply chain) yang dimiliki oleh Perseroan dan menciptakan diversifikasi atau penganekaragaman usaha yang akan memberikan Perseroan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih karena Perseroan tidak hanya berjalan atau menguasai satu produk.
Selanjutnya, dana IPO sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, yang digunakan untuk pembelian bahan baku waralaba, bahan baku dan bahan pembantu, sewa gudang, biaya gaji karyawan dan pemeliharaan.
Nilam optimistis, dengan kondisi penanganan pandemi Covid-19 yang makin membaik dan perekonomian yang semakin pulih dapat membawa kinerja bisnis perusahaan semakin baik ke depannya.
"Meski katanya akan ada inflasi tapi selama kita melihat itu ada opportunity ya InsyaAllah itu semua berjalan. Dan kami juga sudah mulai membuat rencana kerja dan Alhamdulilah rencana kerja itu kami bisa men-deliver dengan baik (hingga) akhir tahun ini dan sampai 1 tahun ke depan," imbuhnya.
Nilam melanjutkan, saat ini outlet kebab Baba Rafi sudah ada sebanyak 969 cabang dan di 10 negara.
Perseroan pun juga akan mengembangkan supply chain beberapa brand yang sudah ada. Sejumlah brand yang dikelola perusahaan adalah Kebab Turki Babarafi, Container Kebab by Babarafi, Smokey Kebab, Sueger, Kebab Kitchen, Babarafi Café, Ayam Utuh, Jellyta, Raffi Express dan Ayam Pul.
Hingga saat ini, ada 969 mitra waralaba yang telah bergabung bersama Perseroan. Selain makanan timur tengah (kebab) Perseroan juga mengembangkan produk lain yaitu masakan yang berbahan baku ayam dan mengembangkan produk minuman dengan merek Sueger dan Jellyta.
"Target akuisisi tahun ini, setelah IPO. InsyaAllah target outlet lebih dari 1.000 tapi kita berjalan di supply chain-nya," pungkas Nilam.
(vap/vap)