
Menteri Teten Dorong UMKM Susul Baba Rafi Melantai di Bursa

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki berupaya mendorong pelaku usaha UMKM masuk ke industri pasar modal Tanah Air.
Langkah tersebut dilakukan melalui berbagai kebijakan hingga kemudahan akses pendanaan dalam meningkatkan bisnis UMKM agar dapat naik kelas.
"Peluang UMKM untuk bisa melantai di bursa saham lebih besar seiring adanya relaksasi yang memudahkan UMKM. Pemerintah terus memperbaiki, meningkatkan ekosistem UMKM untuk bisa tumbuh dan berkembang mulai dari akses pembiayaan, kemudahan perizinan dan juga akses pasar," kata Teten di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Teten menjelaskan, untuk dapat mengembangkan UMKM masuk ke pasar modal, pihaknya mengapresiasi BEI yang telah merespons kebutuhan UMKM dengan menyediakan dua papan saham untuk skala kecil dan menengah yaitu papan pengembangan dan papan akselerasi.
"Jumlah emiten skala kecil dan menengah ada 425 perusahaan, di mana 404 emiten di papan pengembangan, akselerasi 21 emiten. 53,19% dari total emiten di BEI merupakan perusahaan aset skala kecil dan menengah," sebutnya.
Ke depan, Teten melanjutkan, pihaknya juga akan menargetkan peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Sebab, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi RI yang berkontribusi sebesar 61% pertumbuhan ekonomi nasional.
"97% lapangan kerja disediakan oleh usaha mikro. Jadi jangan anggap enteng pasukan semut ini karena luar biasa," ucapnya.
Teten menyebut, Bank Dunia pun sudah mengingatkan agar Indonesia dapat meningkatkan kualitas lapangan kerja yang saat ini mayoritas disediakan oleh sektor usaha mikro. Sehingga, ke depannya sektor usaha UMKM harus memiliki tata kelola bisnis yang baik dan naik kelas melalui go public di bursa saham.
"Saat ini UMKM yang belum siap go public, kami dorong di inkubasi melalui securities crowdfunding agar bisa mempersiapkan umkm menjadi perusahaan tercatat di BEI," imbuhnya.
Di sisi lain, Teten mengapresiasi PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) yang berhasil membuktikan bahwa sektor usaha UMKM dapat berkembang hingga menjadi perusahaan besar yang dapat mencatatkan sahamnya di pasar modal. Harapannya, hal ini dapat menjadi inspirasi dan mendorong para UMKM lainnya.
"Ini merupakan kabar gembira bagi kita semua sebagai pelaku dan pembina UMKM. Saya apresiasi pada RAFI yang berhasil tercatat di papan pengembangan. Dengan terdaftarnya Sari Kreasi Boga bisa menyemangati UMKM lainnya untuk go public agar bisa menuju Indonesia emas di 2045," pungkasnya.
Untuk diketahui, selain perusahaan dengan skala aset yang besar, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mendorong perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah untuk dapat melantai di bursa.
Hal ini dilakukan dengan program pendampingan proses IPO kepada calon perusahaan tercatat melalui program IDX Incubator yang mencakup training sekaligus mentoring terkait regulasi IPO dan pencatatan di BEI, struktur penawaran umum, persiapan roadshow kepada investor serta persiapan audit hukum dan penyajian laporan keuangan.
Program IDX Incubator telah berhasil membimbing 6 (enam) perusahaan binaan untuk melantai di BEI dan hingga saat ini, terdapat 62 perusahaan binaan yang mengikuti program Road to IPO di IDX Incubator Jakarta, Jawa Barat, serta Jawa Timur.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng! Karena Ini Negara Sering 'Kecolongan' Kasus Koperasi
