Harga Batu Bara Ambruk Lagi, Turun 3,58%

Maesaroh, CNBC Indonesia
05 August 2022 08:10
Batu bara, Kalimantan
Foto: Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara makin ambles. Pada perdagangan Kamis (4/8/2022), harga batu kontrak September di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 365 per ton. Harga batu bara jatuh 3,58% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga tersebut adalah yang terendah sejak 18 Juli lalu atau dalam 17 hari terakhir. Pelemahan kemarin juga memperpanjang tren negatif batu bara dalam sepekan terakhir. Sejak Rabu pekan lalu, harga batu bara selalu melemah. Pengecualian terjadi pada Selasa pekan ini di mana harga batu bara sempat menguat 0,6%.

Secara keseluruhan, harga batu bara sudah amblas 12,8% dalam sepekan secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara juga menyusut 6,8% sementara dalam setahun masih melesat 145,6%.


Pelemahan harga batu bara disebabkan oleh melandainya permintaan, terutama dari China. Harga pasir hitam juga jatuh karena optimisme membaiknya pasokan.

"Melemahnya harga batu bara bukan disebabkan oleh satu faktor saja. Permintaan dari Korea Selatan memang meningkat tetapi permintaan dari China masih tipis. Ini membuat harga batu bara tertahan," tutur seorang trader dari Singapura, seperti dilansir dari Montel News.

Dia menambahkan pasokan di sejumlah negara membaik karena meningkatnya produksi. Produksi batu bara India mencapai 265,65 juta ton pada April-Juli atau melonjak 26,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. India meningkatkan produksi untuk mengantisipasi kenaikan permintaan listrik serta lonjakan harga ke depan.

Membaiknya pasokan juga didorong oleh semakin lancarnya ekspor dari Australia setelah sempat terganggu oleh banjir pada bulan lalu. Pengiriman batu bara dari Australia dari terminal Carrington dan Kooragang di Pelabuhan Newcastle sempat anjlok 50% karena banjir.

Sementara itu, pasokan batu bara di pelabuhan utama Eropa, ARA (Amsterdam, Rotterdam, Antwerp) juga meningkat menjadi 6,85 juta, naik dibandingkan 4,27 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.

"Permukaan sungai Rhine juga sangat rendah dan ini membatasi lalu lintas pengiriman batu bara sehingga kapasitas di pelabuhan hampir penuh," tutur salah seorang trader asal Swiss, kepada Montel news.

Sungai Rhine di Jerman merupakan urat nadi jalur pengiriman batu bara dari pelabuhan utama Eropa ke negara tersebut. Permukaan sungai air Rhine kini hanya berada di kisaran 55 cm sementara lalu lintas pengiriman membutuhkan tingkat permukaan air di 1,5 meter.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Batu Bara Terjun Bebas, Sinyal Bearish?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular