
Breaking News: Bank Sentral Inggris Kerek Bunga Acuan 50 Bps

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) kembali menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan kali ini bahkan menjadi rekor baru.
Pada Kamis (4/8/2022) petang waktu Indonesia, BoE mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1,75%. Kenaikan 50 bps dalam sekali rapat adalah yang tertinggi sejak 1995.
Hasil ini searah dengan ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters juga memperkirakan Gubernur Andrew Bailey dan kolega menaikkan suku bunga acuan 50 bps.
Perkembangan inflasi dan nilai tukar poundsterling menjadi alasan kenaikan suku bunga acuan. Pada Juli 2022, inflasi Negeri Big Ben mencapai 9,4% year-on-year (yoy), tertinggi sejak 1982.
Untuk meredam inflasi, salah satu caranya adalah mengerem permintaan. Inilah gunanya kenaikan suku bunga acuan. Saat suku bunga tinggi, ekspansi rumah tangga dan dunia usaha akan melambat sehingga meringankan tekanan inflasi.
Tidak hanya inflasi, BoE juga sepertinya mencemaskan dinamika nilai tukar poundsterling. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), sejak akhir 2021 (year-to-date) poundsterling melemah hampir 10%.
"Kita tahu mereka (BoE) khawatir dengan sterling. Oleh karena itu, mereka tidak mau ketinggalan kereta dengan menaikkan (suku bunga acuan) 50 bps," kata James Smith, Ekonom ING, seperti dikutip dari Reuters.
Kenaikan suku bunga acuan diharapkan bisa ikut mendongkrak imbalan keuntungan saat berinvestasi di aset-aset berbasis poundsterling. Arus modal tersebut bisa menjadi modal bagi penguatan poundsterling.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article 2 Bank Sentral Ini Bakal Makin Agresif, Rupiah Loyo di Eropa
