
Perak Rehat Dulu, Harganya Melemah 0,04% ke US$ 20,24

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia tergelincir pada perdagangan hari karena aksi ambil untung investor.
Pada Selasa (2/8/2022) pukul 14.00 WIB, harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 20,24 per ons, melemah 0,44% dibandingkan harga penutupan kemarin.
P
ara investor mulai ambil untung. Ini wajar karena aset logam mulia telah reli kenaikan harga selama 5 hari perdagangan.
Meskipun demikian, peluang harga perak untuk menguat masih terbuka lebar didukung oleh kondisi pesimis ekonomi dan mata uang dolar Amerika Serikat yang melemah.
Aktivitas manufaktur Amerika Serikat (AS) dan China, negara dengan ekonomi terbesar dunia, lesu.
Aktivitas manufaktur AS yang tergambarkan pada Purchasing Manager's Index (PMI) pada Juli lalu turun ke 52,8, menurut Institute for Supply Management (ISM). Ini merupakan yang terendah sejak Juni 2020. Angka tersebut juga turun dari tingkat pada Juni yakni 53.
Sementara di China juga melaju lebih lambat pada bulan lalu. PMI manufaktur yang dirilis oleh Caixin/Markit turun menjadi 50,4 di bulan Juli dari 51,7 di bulan sebelumnya. Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi analis untuk sedikit penurunan ke 51,5.
Hal ini menjadi indikasi prospek ekonomi yang melambat.
Saat ekonomi melambat, aset safe haven akan kembali dilirik investor untuk mengamankan nilai asetnya.
Harga perak juga didukung oleh posisi mata uang dolar AS yang jauh berada di bawah puncaknya.
Saat ini Dollar Index (yang mengukur greenback dibandingkan dengan enam mata uang lainnya) berada di 105,45. Angka itu jauh dari puncaknya di level 108.
Dolar yang lebih rendah menjadi sentimen positif bagi perak yang dibanderol dengan greenback. Sebab menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Permintaan naik, harga mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan