Melesat Lagi, Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 10.800

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 August 2022 12:20
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat lagi melawan rupiah pada perdagangan Selasa (2/8/2022) hingga menyentuh Rp 10.800/SG$. Rilis data inflasi Indonesia yang terus menanjak membuat rupiah tertekan melawan dolar Singapura.

Melansir data Refinitiv, pagi ini dolar Singapura menyentuh Rp 10.816/SG$, menguat 0,17% di pasar spot. Kemarin, mata uang negeri Merlion ini melesat 0,55%.
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Indonesia periode Juli 2022. Hasilnya tidak jauh dari ekspektasi, inflasi semakin tinggi.

Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan laju inflasi domestik bulan lalu adalah 0,64% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).Lebih tinggi dibandingkan Juni 2022 yang sebesar 0,61%.

Namun secara tahunan (year-on-year/yoy), laju inflasi terakselerasi. Inflasi Juli 2022 tercatat 4,94% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 4,35% sekaligus jadi yang tertinggi sejak Oktober 2015.

Inflasi inti juga tercatat naik menjadi 2,68% (yoy) lebih tinggi dari sebelumnya 2,63% (yoy).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi periode Juli 2022 sebesar 0,53% mtm.Sementara inflasi tahunan diperkirakan 4,89%.

Tingginya inflasi tentunya bisa membuat daya beli masyarakat tergerus dan berdampak negatif ke pertumbuhan ekonomi. Apalagi Bank Indonesia (BI) masih enggan menaikkan suku bunga, rupiah pun tak bertenaga.

Inflasi di Singapura juga masih terus menanjak, bedanya Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) sudah 3 kali mengetatkan kebijakannya dan diperkirakan masih akan dilakukan.

Data yang dirilis dari Singapura pada pekan lalu menunjukkan inflasi tumbuh 6,7% year-on-year (yoy) pada Juni, yang merupakan level tertinggi dalam 14 tahun terakhir, tepatnya sejak September 2008.

Inflasi inti juga melesat 4,4% (yoy) dari Mei sebesar 3,6%, dan berada di level tertinggi sejak Desember 2008.

Inflasi inti merupakan acuan MAS dalam menetapkan kebijakan moneter. Semakin tinggi, maka MAS peluang MAS mengetatkan kebijakannya semakin besar.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Bebas Masker di Luar Ruangan, Dolarnya Menguat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular